Tamsil Linrung Bantah Terima USD 500 Ribu dari Proyek e-KTP

Tamsil mengungkapkan, dalam pertemuan terkait e-KTP dirinya tidak pernah turut serta.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2018, 15:31 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2018, 15:31 WIB
Tamsil Linrung
Mantan Wakil Ketua Banggar DPR Tamsil Linrung menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Rabu (4/7).Tamsil diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi proyek KTP Elektronik. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Terpidana kasus korupsi e-KTP sekaligus mantan Ketua DPR Setya Novato kembali menyebut beberapa nama anggota DPR yang menerima uang dari hasil korupsi proyek e-KTP. Salah satu di antaranya adalah mantan pimpinan Badang Anggaran Tamsil Linrung yang diduga disebut Novanto menerima dana USD 500 ribu.

Mendengar namanya disebut, Tamsil langsung membantahnya. Menurutnya tudingan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu tidak berdasar.

"Tapi tidak ada nilainya di situ dan keponakan dalam keteranganya tidak ada nama saya kan. Novanto doang yang itu," kata Tamsil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/9).

Tamsil mengungkapkan, dalam pertemuan terkait e-KTP dirinya tidak pernah turut serta. Baik pertemuan di Hotel Grand Melia ataupun di Kantor Fraksi Golkar.

"Di DPR pun saya tuh tidak pernah datang ke ruangan Pak Novanto sebagai ketua fraksi. Satu kali saya datang waktu dia jadi ketua DPR itu perkenalan antarpimpinan DPR dengan pimpinan Komisi VII. Sebelumya enggak pernah. Jadi beliau pasti salah," ujar Tamsil Linrung.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 

Beri Klarifikasi

Tamsil Linrung
Mantan Wakil Ketua Banggar DPR Tamsil Linrung menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Rabu (4/7).Tamsil diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi proyek KTP Elektronik. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Dia mengaku sudah memberikan klarifikasi pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus yang merugikan negara Rp 2,3 triliun. Kata dia, lembaga antirasuah itu percaya ia tidak terlibat.

"Saya juga ditanyakan oleh KPK, 'Pak Tamsil kita tau bahwa Bapak tidak terlibat sama sekali enggak ada penerimaan, tapi apakah betul bapak tidak tau bahwa ada penyerahan termasuk di ruang pimpinan Banggar' saya bilang saya tidak tau betul-betul saya tidak tau. 'kalau yang terjadi di ruangan Pak Novanto apa bapak tidak tau juga?' saya juga tidak tau," ungkapnya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menegaskan dirinya tidak pernah mengenal keponakan Novanto, yakni Irvanto Hendra Pambudi Cahyo.

"Tidak pernah ketemu tidak pernah kenal dengan dirjen pun saya tidak pernah berhubungan," ucap dia.

Reporter: Sania Mashabi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya