2 Figur Heroik di Balik Gempa-Tsunami Palu dan Donggala

Anthonius Gunawan Agung, saat gempa 7,4 menerjang dia tengah bertugas memandu Pesawat Batik Air siap lendas menuju Makassar.

oleh Maria Flora diperbarui 01 Okt 2018, 19:15 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2018, 19:15 WIB
potret terkini Palu-Donggala usai gempa (foto: Twitter/@bagjasatiya)
potret terkini Palu-Donggala usai gempa (foto: Twitter/@bagjasatiya)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk bisa menjadi pahlawan, seseorang tak perlu maju ke medan perang. Karena siapapun bisa menjadi figur pahlawan serta panutan banyak orang meski dalam situasi terburuk sekalipun. Seperti gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Jumat sore, pukul17.00 WIB, gempa magnitudo 7,4 meluluhlantakkan sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Selain Palu dan Donggala, Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong juga merupakan wilayah terdampak terparah.

Ketinggian tsunami yang mencapai hingga 6 meter menyapu permukiman warga di pinggir pantai. Tak hanya ratusan jiwa melayang, bangunan serta fasilitas umum disapunya hingga rata dengan tanah.

Berdasarkan informasi resmi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal akibat gempa dan tsunami palu yang telah teridentifikasi berjumlah 844 jiwa.

Di balik kedahsyatan gempa palu dan Donggala banyak figur-figur heroik bermunculan. Siapa sajakah mereka?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 Saksikan video pilihan di bawah ini: 


1. Anthonius Gunawan Agung

Seorang petugas playanan navigasi penerbangan bernama Anthonius Gunawan Agung meninggal dunia sesaat setelah menjalankan tugasnya saat gempa di Palu, Sulawesi Tengah.
Seorang petugas playanan navigasi penerbangan bernama Anthonius Gunawan Agung meninggal dunia sesaat setelah menjalankan tugasnya saat gempa di Palu, Sulawesi Tengah. (Twitter AirNav)

Pemuda asal Makassar ini terbilang baru bekerja sebagai petugas pengatur lalu lintas udara atau ATC di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu. Agung baru bekerja selama 5 bulan.

Saat gempa 7,4 menerjang dia tengah bertugas memandu Pesawat Batik Air siap lendas menuju Makassar. Posisi almarhum saat itu ada di lantai 4 bersama rekan-rekan ATC lainnya.

Guncangan lindu yang sangat kuat, membuat teman-teman Agung langsung berhamburan keluar. Namun, tidak dengan pria yang baru berumur 21 tahun itu. Dia baru menyelamatkan diri setelah memastikan Batik Air terbang dengan selamat.

Saat itu menara ATC roboh dan Agung nekat melompat hingga mengalami patah tulang. Luka berat yang dideritanya tak mampu membuat Agung bertahan lama. Dia mengembuskan nafas terakhirnya saat menunggu helikopter yang akan membawanya ke RS di Balikpapan.

Aksi heroik Anthonius Gunawan Agung saat gempa Palu bahkan disorot oleh beberapa media asing.  


2. Sutopo Purwo Nugroho

BNPB Terkait Gempa dan Tsunami di Donggala Palu
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers di Jakarta, Sabtu (29/9). BNPB belum mendapatkan laporan jumlah korban untuk kota Donggala dikarenakan terputusnya jaringan komunikasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Setiap ada bencana alam, di sanalah figur Sutopo Purwo Nugroho akan bertindak sebagai informan kepada para awak media yang haus akan berita.

Mengapa? Karena dari dialah semua berita valid tentang bencana alam yang terjadi di seluruh Tanah Air dapat dipertanggungjawabkan.

Namun, di sela kesibukannya sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pria kelahiran 1969 ini seakan kurang memperhatikan kesehatannya. 

Pertengahan Januari lalu, Sutopo divonis menderita kanker paru-paru stadium 4. Meski sambil menjalani pengobatan dan terapi, Sutopo berjanji akan terus menyebarkan informasi ke median.

Sampai pada suatu titik, tubuhnya memaksanya untuk istirahat. Namun, itu tetap tak menghentikannya untuk terus memberi informasi tentang adanya kabar akan terjadi gempa besar serta isu tsunami. 

Dari atas ranjang RS, Kepala BNPB ini terus mengumpulkan laporan untuk diketik dalam sebuah pers rilis.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya