Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyesalkan kebohongan yang dilakukan oleh aktivis Ratna Sarumpaet terkait dugaan penganiayaan oleh oknum tak bertanggung jawab. Terlebih, kebohongan tersebut telah menimbulkan kegaduhan dan rasa saling curiga.
"Saya menyesalkan tindakan tersebut yang telah membuat kegaduhan dan menimbulkan rasa saling curiga terhadap sesama anak bangsa," kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu pada wartawan, Rabu (3/10/2018).
Dia pun mengapresiasi kepolisian yang menyelidiki secara cepat kebohongan Ratna Sarumpaet tersebut. Politikus Partai Golkar ini berharap, ke depannya, suasana politik di Indonesia bisa lebih kondusif.
Advertisement
"Saya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Polri yang dengan begitu cepat dapat mengungkap dengan fakta-fakta hukum atas apa yang sesungguhnya terjadi," ujar Bamsoet.
"Ke depan, saya mengingatkan kepada seluruh elite dan tokoh bangsa agar secara bersama-sama menjaga suasana yang kondusif menjelang pesta demokrasi 2019," lanjut dia soal Ratna Sarumpaet.
Sedot Lemak
Aktivis sosial Ratna Sarumpaet mengklarifikasi berita tentang penganiayaannya. Dia mengaku tidak dianiaya siapapun.
"Apa yang saya katakan ini akan menyanggah adanya penganiyaan," kata Ratna di konferensi pers, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Dia mengakui telah datang ke rumah sakit pada 21 September 2018 untuk menemui dokter bedah plastik. Dia mengaku menjalani prosedur sedot lemak di sana.
"Tanggal 21, saya mendatangi rumah sakit menemui dokter Sidik, dokter bedah plastik. Kedatangan ke situ karena kami sepakat beliau akan menyedot lemak. Dokter Sidik adalah dokter yang saya percaya," ujar Ratna Sarumpaet.
Dia juga mengaku kaget setelah melihat memar-memar usai operasi sedot lemak. Dokter pun menjelaskan, jika memar itu biasa muncul setelah operasi plastik.
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement