Ratna Sarumpaet: Saya Sedot Lemak, Tidak Dianiaya

Aktivis sosial Ratna Sarumpaet mengklarifikasi berita tentang penganiayaannya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Okt 2018, 15:40 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2018, 15:40 WIB
Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet saat konferensi pers terkait kasus penganiayaan yang dialaminya, Jakarta, Rabu (3/10). Ratna mengakui tidak ada penganiayaan yang diterimanya seperti kabar yang berkembang beberapa waktu terakhir. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Aktivis sosial Ratna Sarumpaet mengklarifikasi berita tentang penganiayaannya. Dia mengaku tidak dianiaya siapapun.

"Apa yang saya katakan ini akan menyanggah adanya penganiyaan," kata Ratna di konferensi pers, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Dia mengakui telah datang ke rumah sakit pada 21 September 2018 untuk menemui dokter bedah plastik. Dia mengaku menjalani prosedur sedot lemak di sana.

"Tanggal 21, saya mendatangi rumah sakit menemui dokter Sidik, dokter bedah plastik. Kedatangan ke situ karena kami sepakat beliau akan menyedot lemak. Dokter Sidik adalah dokter yang saya percaya," ujar Ratna Sarumpaet.

Dia juga mengaku kaget setelah melihat memar-memar usai operasi sedot lemak. Dokter pun menjelaskan, jika memar itu biasa muncul setelah operasi plastik.

 

Temuan Polisi

Ratna Sarumpaet memberikan konfrensi pers terkait somasi ke Dinas Perhubunagn DKI
Ratna Sarumpaet memberikan konfrensi pers terkait somasi ke Dinas Perhubunagn DKI

Polisi bergerak cepat mengenai isu yang berkembang di masyarakat terkait kabar penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. Hasilnya, polisi tidak menemukan apa yang dialami Ratna Sarumpaet.

"Kami koordinasi dengan Bareskrim Polri dan sudah memerintahkan jajaran terkait info tersebut. Saudari Ratna Sarumpaet mengalami pegeroyokan di Bandara Husein 21 September malam hari dalam rangka mengikuti acara konferensi internasional. Dari hasil pengecekan, belum ditemukan saksi yang melihat dan mendengar langsung di sekitar bandara. Sudah dicek 22 rumah sakit apa ada Ibu Ratna mendapat layanan medis terkait luka yang dialami. Ada pengecekan juga di beberapa tempat di Bandara Husein, termasuk porter di situ," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta di Polda Metro Jaya, Rabu (3/10/2018).

Polisi pun tidak mendapati informasi terkait warga negara asing yang disebutkan Ratna, yaitu warga negara Srilanka dan Malaysia.

"Kami empati karena Ibu Ratna sudah umur dan alangkah teganya ada orang yang mengeroyok dan kami ingin mendapat info temannya yang orang Srilanka dan Malaysia itu, tapi kami belum dapat info," kata Nico.

Mengenai kegiatan konferensi dengan warga negara asing di Bandung, kepolisian memastikan tidak ada kegiatan di Bandung seperti yang disebutkan Ratna Sarumpaet.

"Bahwa di Polda Jabar belum ada kegiatan internasional. Biasanya kalau ada (kegiatan), polisi akan melakukan pengamanan. Jadi, 21 September tidak ada kegiatan internasional di Bandung," ujar Nico.

Hasil penyelidikan kemudian menemukan bahwa Ratna Sarumpaet pada 21 September 2018, sekitar pukul 17.00 WIB, berada di Rumah Sakit Bina Estetika, Menteng.

"Tim mendapat info Ibu Ratna sore sekitar pukul 5 sore, Beliau ada di RS Bina Estetika, Menteng. Kami sudah bertemu pihak rumah sakit dan melakukan pengecekan," kata Nico.

Penyelidikan dikuatkan dengan bukti rekaman CCTV rumah sakit, di mana Ratna Sarumpaet terlihat di Rumah Sakit Bina Estetika.

"Di rumah sakit kita dapat CCTV pendaftaran pembayaran. Tanggal 21 September jam 5 sore, Ibu Ratna Sarumpaet datang, tapi tanggal 20 sudah melakukan pemesanan terlebih dulu," beber Nico.

"Jadi, sudah direncanakan," ujar Nico.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya