Liputan6.com, Jakarta Dewan Persaudaraan Nasional Solidaritas Merah Putih (DPN Solmet) menyesalkan kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang terjadi di tengah fokus pemerintah menangani gempa Palu dan Donggala.
"Sungguh tidak punya empati orang ini. Di tengah duka kita di Sulteng, ada sekelompok anak bangsa tega merekayasa pembohongan," ujar Ketua Umum Solmet Sylvester Matutina, Jakarta, Kamis 4 Oktober 2018.
Solmet yang merupakan salah satu relawan pendukung Jokowi ini menambahkan, hoaks menghebohkan Ratna Sarumpaet mengganggu fokus pemerintah dalam menangani korban gempa Palu dan Donggala. Rasa saling curiga dan menghujat muncul akibat kasus tersebut.
Advertisement
"Mereka secara tidak langsung menuduh Pak Jokowi di belakang kasus pemukulan abal-abal ini. Padahal presiden sibuk mengurus gempa di Sulteng," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Humas Solmet Jon Viano menambahkan, hendaknya masyarakat fokus pada kemajuan bangsa dan menghindari hoaks. Energi yang ada saatnya hendaknya difokuskan pada penanganan gempa Palu dan Donggala yang memang tengah butuh perhatian seirus.
Solmet sendiri sudah membuka membuka dapur dapur umum dan posko bantuan sejak sehari setelah gempa Sulteng.
"Makanan siap saji dan lauk dibawa dari Manado lewat darat dan laut dengan Solmet daerah tersebut," ujarnya.
Dalam musibah ini 23 orang keluarga besar Solmet meninggal bersama ribuan warga Sulteng yang jadi korban.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ratna Ditangkap di Bandara
Petugas dari Polres Bandara Soekarno Hatta menangkap aktivis Ratna Sarumpaet. Dia diketahui berada di kawasan bandar udara tersebut.
"Masih di bandara, tunggu Polda," tutur Kapolres Metro Bandara Soetta AKBP Victor Togi Tambunan saat dikonfirmasi, Kamis (4/9/ 2018) malam.
Victor enggan membeberkan alasan Ratna Sarumpaet ditangkap. Menurut dia, hal itu merupakan kewenangan penyidik Polda Metro Jaya.
"Tanya nanti ke penyidik," jelas dia.
Yang jelas, Victor membenarkan adanya perintah untuk mencegah Ratna Sarumpaetmeninggalkan Ibu Kota.
"Kita hanya mencegah untuk berangkat. Penjelasannya dari Polda saja," Victor menandaskan.
Advertisement