BNPB: Banyak Relawan Asing Datang tanpa Koordinasi 

Sutopo membantah rumor bahwa pemerintah Indonesia mengusir relawan asing dari Sulawesi Tengah.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2018, 14:23 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2018, 14:23 WIB
Potret Kehidupan Pengungsi Korban Gempa dan Tsunami Palu
Suasana tenda pengungsi korban gempa dan tsunami Palu di lapangan Masjid Agung Daru Salam, Palu, Sulteng, Jumat (5/10). Pemerintah akan membangun barak pengungsian bagi korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Sigi dan Donggala. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banyak relawan asing yang tiba-tiba datang ke Palu, Sulawesi Tengah, tanpa berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia.

"Ada yang perorangan, ada yang dari organisasi asing, menggunakan visa turis dan tanpa keahlian yang diperlukan sesuai yang ditetapkan pemerintah," kata Sutopo dalam pesan tertulis di Jakarta, Jumat (12/10/2018).

Sutopo menegaskan, pemerintah hanya memerlukan bantuan asing berupa transportasi udara, pengolahan air, generator set dan tenda. Namun banyak sukarelawan asing yang kemudian datang dengan niat menjadi bagian dari tim pencarian dan pertolongan meski sebagian tidak dapat menunjukkan keahlian.

"Apalagi, evakuasi, pencarian dan pertolongan akan dihentikan secara resmi pada Jumat sore ini," jelas Sutipo dilansir dari Antara.

BNPB membantah rumor bahwa pemerintah Indonesia mengusir relawan asing dari Sulawesi Tengah, menyatakan bahwa pemerintah hanya meminta relawan asing memenuhi persyaratan dan prosedur yang ditetapkan.

"Pemerintah Indonesia berterima kasih atas bantuan asing yang dapat membantu masyarakat terdampak bencana. Namun, ikuti ketentuan yang ada," tutur Sutopo.

Diminta Lapor

Sutopo mengatakan sukarelawan asing yang datang tanpa melapor dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri diminta melapor terlebih dahulu. Sementara yang sudah mengikuti prosedur dan memenuhi ketentuan bisa tetap bekerja di Palu.

"Di negara lain yang terjadi bencana, pemerintahnya juga memberlakukan persyaratan dan prosedur. Tidak semua bebas langsung masuk ke daerah bencana," katanya. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya