Gerindra: Andi Arief Tolong Belajar Etika, kalau Tidak Bantu Lebih Baik Diam

Belakangan Andi Arief berkicau lewat akun Twitter yang menyebut Prabowo malas-malasan menghadapi Pilpres 2019 karena jarang turun menyapa masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2018, 18:06 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2018, 18:06 WIB
PKS Polisikan Andi Arief Soal Mahar Politik Rp 500 Miliar
PKS menyayangkan ucapan Andi Arief nelalui akun twitter yang menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menerima uang Rp 500 miliar ...

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief kerap mengkritisi capres Prabowo Subianto yang diusung partainya. Belakangan Andi Arief berkicau lewat akun Twitter yang menyebut Prabowo malas-malasan menghadapi Pilpres 2019 karena jarang turun menyapa masyarakat.

Terkait berbagai kritik yang kerap dilontarkan Andi Arief kepada Prabowo, Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, meminta kepada Andi Arief agar belajar etika politik. Andre juga menyarankan agar Andi Arief lebih baik diam.

"Bang Andi walaupun lebih senior dari saya, belajar etika politik. Itu saja," sarannya kepada merdeka.com, Selasa (16/10/2018).

"Bang Andi tolong belajar etika politik. Kalau enggak bisa bantu lebih baik diam," lanjut Andre.

Sikap Andi Arief menurutnya bukan sikap resmi Partai Demokrat. Jadi, pernyataan Andi Arief tak bisa disimpulkan sebagai pertanda kurang solidnya parpol koalisi dalam mengusung pasangan Prabowo-Sandi.

"Kalau kata orang Demokrat, Andi Arief tidak mencerminkan sikap Demokrat," kata Andre.

Andre menambahkan, Andi Arief tak pernah datang rapat bersama tim pemenangan Prabowo-Sandi. Dia pun mengaku tak tahu apa alasan yang bersangkutan selalu absen saat rapat.

"Andi Arief itu enggak pernah datang rapat. Jadi, mau tahu apa dia soal tim? Enggak tahu (alasan tak hadir). Tanya sama dia," pungkasnya.

Sebut Prabowo Malas

Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief kembali mengkritik calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Andi menilai Prabowo kurang serius mengikuti perhelatan Pilpres 2019 lantaran malas berkeliling Indonesia untuk berkampanye.

"Ini otokritik: Kalau dilihat cara berkampanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu @sandiuno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang serius ini mau jadi Presiden," tulis Andi dilansir merdeka.com dalam dalam akun Twitternya, Jumat 12 Oktober 2018.

Ia menyebut, pasti banyak pihak yang tak menyukai Prabowo jika bermalas-malasan untuk berkeliling Indonesia. Menurut dia, Prabowo mesti merenung.

"Pilpres itu memilih presiden, jadi kalau Pak Prabowo tidak mau keliling Indonesia jika tidak aktif, gak ada ajaib untuk menang, kalau Prabowo agak males-malesan, kan, enggak mungkin partai pendukungnya super-aktif," tambah Andi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya