DPR Minta Pertamina Tingkatkan Profesionalisme dan Transparansi

Profesionalisme dan transparansi Pertamina akan sangat mempengaruhi iklim usaha industri di Indonesia. Karena hal itu berkaitan dengan biaya dan ketersediaan energi dan transportasi logistik untuk mendukung usaha industri.

oleh Achmad Sudarno Diperbarui 07 Mar 2025, 12:15 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2025, 12:15 WIB
Kualitas BBM
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri sidak ke sejumlah SPBU di Jakarta untuk melihat kualitas BBM produk Pertamina. (Dok Pertamina)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan korupsi pengelolaan minyak mentah terus bergulir. Kejaksaan Agung memastikan bahwa kasus dugaan korupsi terjadi pada rentang waktu 2018-2023, sehingga tidak terkait dengan produk Pertamax milik PT Pertamina (Persero).

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Gerindra Bambang Haryo Soekartono mengatakan, profesionalisme dan transparansi Pertamina dalam mengelola bahan bakar minyak (BBM) menjadi pilar penting dalam rangka pengembangan sektor industri di Indonesia.

DPR pun sangat mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto memulai membenahi Pertamina, sebagai bagian dari upaya mendorong pembangunan dan mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Bambang juga mengapresiasi pergerakan positif yang terlihat di Pertamina sejak kepemimpinan Simon Aloysius Mantirii alumni ITB yang mulai menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina pada 4 November 2024.

"Apa yang saat ini terjadi adalah upaya untuk membenahi semua sektor. Saya sangat mengapresiasi pengungkapan kesalahan pengelolaan yang ada di Pertamina Patra Niaga. Ini semua kan memang untuk membersihkan tata kelola migas di pemerintahan," kata Bambang Haryo, Jumat  (7/3/2025).

Profesionalisme dan transparansi Pertamina ini akan sangat mempengaruhi iklim usaha industri di Indonesia. Karena hal itu berkaitan dengan biaya dan ketersediaan energi dan transportasi logistik untuk mendukung usaha industri.

"Saya mengharapkan dengan adanya pembenahan di Pertamina ini akan meningkatkan kualitas dan perluasan layanan Pertamina. Terutama untuk daerah daerah terpencil dan kawasan kawasan industri. Karena, masih ada beberapa daerah yang masih membutuhkan peningkatan akses pada BBM," ucapnya.

 

Promosi 1

Jangan Kalah dengan Petronas

Pertamina Beri Diskon Khusus Pemudik
Pemotor mengisi BBM di SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (15/6). Mulai tanggal 18 Juni-24 Juli, harga Pertamax menjadi Rp.8000 8000 yang berlaku di SPBU bertanda khusus yang tersebar di jalur mudik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Bambang menyebutkan pasokan BBM yang terbatas ke daerah dapat memicu antrean panjang transportasi logistik untuk industri.

"Tentunya ini akan mempengaruhi waktu pengiriman logistik hasil industri. Kalau waktunya lebih lama, pastinya akan meningkatkan biaya dan kerusakan barang akibat ketidaklancaran transportasi logistik untuk Industri. Dengan adanya kemudahan mendapatkan BBM yang berkualitas bagus, saya yakin bisa memberikan dampak positif pada sektor industri," ucapnya.

Atas dasar hal tersebut, ia menyatakan sangat mendukung adanya pembenahan manajemen. Bila perlu melaksanakan audit untuk Pertamina, sebagai upaya memajukan Pertamina sebagai salah satu pilar energi di Indonesia.

"Pertamina jangan mau kalah dengan Petronas milik Negara Malaysia. Dimana harga BBM di Malaysia baik diesel maupun petrol jauh lebih murah harganya dari yang dijual oleh Pertamina di Indonesia.

Begitu juga harga dan kualitas dari bahan bakar yang dijual oleh Pertamina di masyarakat khususnya masyarakat kepulauan, sesuai dengan tujuan Presiden Prabowo bahwa pemerintah ada untuk mewujudkan Kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan untuk menindas rakyat.

"Harapannya, Pertamina bisa tumbuh menjadi salah satu pilar pendukung untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Saya sangat mendukung, langkah pemerintah untuk memperbaiki tata kelola distribusi BBM," pungkasnya.

 

Momen Jampidsus Minta Masyarakat Jangan Tinggalkan Pertamina

Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAMPidsus) Febrie Adriansyah
Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAMPidsus) Febrie Adriansyah. (Tim Merdeka).... Selengkapnya

Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung), Febrie Adriansyah mengikuti rapat tertutup dengan Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 5 Maret 2025.

Salah satu momen menarik terjadi usai pertemuan terjadi, yakni pasa saat Febrie meminta masyarakat tetap membeli produk di PT Pertamina untuk menjaga bisnis Pertamina.

 “Saya sampaikan kepada masyarakat, ini Pertamina menjadi kebanggaan kita semua, sehingga kita tetap harus menjaga Pertamina ini bisnisnya bisa berlangsung lebih baik,” tutur Febrie.

Febrie mengingatkan, kasus BBM yang dipolos hingga memengaruhi RON pada produk Pertamina terjadi hingga 2023, bukan saat ini. Ia mengklaim saat ini produk Pertamina sudah sesuai dengan spesifikasinya.

“Kemarin yang jelas naik penyidikan itu ‘kan pasti ada. Ya, pasti ada kesalahan sampai 2023. Ingat ya sampai 2023,” tegasnya.

Oleh karena itu, Febrie mengajak masyarakat jangan mencoret produk Pertamina dari langganan. Ia mengingatkan agar masyarakat harus tetap mencintai produk dalam negeri.

“Kepada masyarakat, kami imbau, jangan tinggalkan Pertamina. Karena kita harus tetap mencintai produk kita sendiri,” pungkasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya