Sayangkan Aksi Bela Tauhid, Wiranto: Mubazir

Menurut Wiranto, pemerintah sudah mengakomodir keinginan peserta aksi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Nov 2018, 13:59 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2018, 13:59 WIB
LPSK Serahkan Kompensasi Rp 1,6 M untuk Korban Terorisme
Menko Polhukam Wiranto memberi sambutan saat pemberian kompensasi kepada korban terorisme, Jakarta, Kamis (6/9). Kompensasi diberikan kepada korban bom Thamrin, bom Kampung Melayu, dan serangan teroris di Mapolda Sumut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto menyayangkan Aksi Bela Tauhid yang digelar pada Jumat (2/11/2018). Ia mengatakan bahwa tuntutan dari aksi tersebut sebenarnya sudah diakomodir oleh pemerintah.

Mantan Panglima ABRI ini menganggap bahwa Aksi Bela Tauhdi sebaiknya tidak perlu digelar. Aksi itu merupakan buntut dari peristiwa pembakaran bendera tauhid yang identik dengan bendera HTI. 

"Saya kan katakan tadi, apakah perlu lagi? Mubazir dengan apa perlu sama, bahasanya sama. Memang kita harapkan ya sayang sekali, berpanas-panasan untuk melakukan suatu tuntutan yang sudah dilakukan," kata Wiranto di Istan Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).

Meski menyayangkan, namun Wiranto mengingatkan kepada para peserta aksi untuk tetap menjaga ketertiban selama berlangsungnya Aksi Bela Tauhid.

"Demonstrasi itu kan hanya tata cara untuk menyampaikan pendapat di muka umum, tatkala ada suatu komunikasi yang tidak bisa dilakukan. Dan demonstrasi itu tidak boleh membuat orang ketakutan," ucap Wiranto.

 

Tampung Aspirasi

Wiranto berjanji akan menemui perwakilan peserta aksi guna mendengarkan tuntutan mereka.

"Tapi nanti saya akan bicarakan, bicara baik-baik ya," kata Wiranto.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya