KNKT: Mesin Pesawat Lion Air dalam Keadaan Hidup Saat Jatuh ke Laut

Misteri penyebab jatuhnya Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang di perairan Karawang perlahan mulai terkuak.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 05 Nov 2018, 10:52 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 10:52 WIB
Penampakan Mesin Turbin Pesawat Lion Air JT 610
Petugas Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa turbin pesawat Lion Air PK-LQP JT610 di posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11). Mesin tersebut ditemukan di perairan Tanjung Karawang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Misteri penyebab jatuhnya Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang di perairan Karawang perlahan mulai terkuak. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menemukan petunjuk keadaan mesin pesawat sesaat sebelum jatuh ke laut.

Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengungkap, hasil sementara investigasi pihaknya menunjukkan mesin pesawat dalam keadaan hidup saat bersentuhan dengan air laut. 

"Mesin dalam keadaan hidup dengan putaran yang cukup tinggi saat menyentuh air," ujar Soerjanto saat bertemu dengan keluarga korban kecelakaan Lion Air di Hotel Ibis, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Petunjuk itu terkuak usai bagian mesin Lion Air berhasil ditemukan Tim SAR. Mesin itu telah diinvestigasi oleh KNKT. 

"Temuan bagian mesin menunjukkan kedua mesin dalam keadaan hidup dengan RPM tinggi. Mesin berputar tinggi saat menyentuh air," kata dia.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Hancur saat Jatuh ke Air

Soerjanto juga menegaskan, pesawat Lion Air JT 610 tidak meledak di udara. Hasil investigasi sementara KNKT mengungkap, pesawat hancur saat bertubrukan dengan air laut.

"Kalau meledak sebelum jatuh ke air, serpihan pecahannya luas. Pesawat mengalami pecah ketika bersentuhan dengan air, ketika impact terhadap air, dan pesawat tidak pecah di udara," Soerjanto memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya