Polisi: Pembunuhan 1 Keluarga di Bekasi Sulit Terungkap, Jika...

Jika olah TKP berjalan dengan benar dan baik, kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi ini pasti dengan cepat dapat bisa diungkap.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2018, 08:15 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2018, 08:15 WIB
Bunuh Diri
Ilustrasi pembunuhan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan, pihaknya masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan penyelidikan untuk bisa mengungkap kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat.

"Penyelidikan masih jalan. Tapi kalau misalnya ini pencurian dan kekerasan, itu korban dan tersangka 100 persen tidak kenal. Tapi kalau pembunuhan antara korban dan tersangka di atas 60 persen itu pasti kenal," kata Dedi di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa 13 November 2018.

Ia pun menjelaskan, jika olah TKP berjalan dengan benar dan baik, kasus ini pasti dengan cepat dapat bisa diungkap.

"Biasanya kalau ini murni pembunuhan kalau olah TKP polisinya itu mateng 75 persen kasus itu pasti terungkap. Kalau murni pembunuhan loh ya. Kalau 338 atau 340 ya. Mateng diolah TKP, 75 persen pasti terungkap," jelasnya.

Namun, kasus akan terasa sulit, lanjut mantan Kasat Resktim Polrestabes Surabaya, jika memang motifnya pembunuhan pencurian. "Yang menjadi sulit adalah ketika jika kasus itu pencurian dan kekerasan," ujarnya.

Selain menunggu hasil olah TKP, polisi juga masih menunggu hasil autopsi dari pihak RS Polri, Kramatjati. Karena saat ini keempat jenazah tersebut masih berada di RS Polri.

"Hasil dari autopsi nanti dari dokter forensik pihak RS Polri sampaikan. Tunggu hasil autopsi dulu, baru bisa tahu apa motifnya," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pembunuhan Sadis

Pembunuhan sadis terjadi di Kota Bekasi, Jawa Barat. Satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2 RT 2 RW 7, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, ditemukan tewas bersimbah darah pada Selasa 13 November 2018.

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, hasil identifikasi korban tewas yaitu suami-istri, dan dua anaknya yang masih kecil. Mereka adalah Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah (9), dan Arya (7).

Erna mengatakan, kasus tersebut diketahui sekitar pukul 06.30 WIB, ketika itu warga setempat Feby korban hendak berangkat kerja. Ia curiga karena meskipun pagi sudah mulai terang, namun penghuni rumah tersebut belum bangun.

"Akhirnya saksi membuka jendela, kemudian melihat ke ruangan, dan melihat banyak korban sudah tergeletak dan terdapat darah," kata Erna di Bekasi.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya