Tangis Siswa Madrasah Sumenep Pecah Kala Basuh Kaki Ibu

Ratusan siswa yang menempuh pendidikan di madrasah itu bersama-sama membasuh kaki ibunya masing-masing untuk kemudian diminum

oleh Mohamad Fahrul diperbarui 23 Des 2018, 02:11 WIB
Diterbitkan 23 Des 2018, 02:11 WIB
Isak Tangis Pecah Saat Siswa di Sumenep Basu Kaki Ibu
Isak Tangis Pecah Saat Siswa di Sumenep Basu Kaki Ibu (FOTO: Liputan6.com/Mohamad Fahrul)

Liputan6.com, Sumenep - Hari ibu yang jatuh pada 22 Desember, menjadi momentum berharga bagi semua orang untuk mengingat perjuangan seorang ibu dalam merawat anaknya. Kasih sayang yang diberikan sejak dalam kandungan hingga sang buah hati tumbuh besar dan menjadi orang sukses seakan tak bisa terbalaskan dengan apapun.

Tak jarang sebagian orang memperingati Hari Ibu menggunakan cara tersendiri agar tidak mudah melupakan perjuangan panjang sang ibu. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Attaufiqiyah, Desa Aengbaja Raja, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Ratusan siswa yang menempuh pendidikan di madrasah itu bersama-sama membasuh kaki ibunya masing-masing untuk kemudian diminum.

Saat semua siswa duduk sambil membasuh kaki ibunya, isak tangis mulai pecah. Tidak hanya siswa, para ibu dan guru juga turut meneteskan air mata, sambil mencium kening sang anak. Ibu-ibu ini juga langsung memeluk dan mencium putra-putrinya sambil menangis.

Lagu dan puisi yang dilantunkan oleh guru seakan mengingatkan semuanya akan peran besar seorang ibu.

"Kami sangat terharu dengan kegiatan membasuh kaki ibu. Sebab ini mengingatkan kita kepada ibu, makanya berbaktilah kepada ibu, jangan sampai berani menyakiti hatinya,” kata Wiwik Sriyana Ningsih, salah satu ibu.

Menurut Kepala Sekolah MI Attaufiqiyah, kegiatan ini tak lain bertujuan untuk mendapatkan berkah dari seorang ibu yang telah banyak meluangkan waktu demi kebahagiaan anaknya.

"Kami mencoba memunculkan semangat di Hari Ibu. Jadi ini sebagai pengingat bahwa karena ibu kita bisa lahir, besar dan menjadi orang sukses,” kata Homaidi, Sabtu (22/12/2018).

Tanpa kasih sayang seorang ibu, lanjut Homaidi, sangat tidak mungkin seorang anak bisa tumbuh besar dan menjadi orang berhasil. Karena atas dorongan seorang ibu tersebut dalam menjalankan kehidupan, kesulitan apapun dapat dilalui dengan mudah.

Janji Siswa

Isak Tangis Pecah Saat Siswa di Sumenep Basu Kaki Ibu
Isak Tangis Pecah Saat Siswa di Sumenep Basu Kaki Ibu (FOTO: Liputan6.com/Mohamad Fahrul)

Sementara itu, saat para siswa melihat tangisan ibunya, mereka berjanji akan berbakti dan menjadi anak yang baik agar tidak menyakiti ibunya.

"Terima kasih ibu, saya beranji akan menjadi anak yang baik dan tidak akan menyakiti hati ibu,” kata Dika, salah satu siswa saat dipeluk oleh ibunya.

Pihak sekolah berharap, kegiatan membasuh kaki ibu tidak hanya dilakukan saat momentum seperti ini saja. Jika bisa setiap hari kelahiran juga membasuh kaki ibunya kemudian diminum, agar saat menjalani kehidupan bisa dipermudah atas berkah dari seorang ibu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya