Hadiah Ultah ke-50: Satoshi Nakamoto Kembali Masuk Daftar Miliarder Dunia

Meskipun identitas Nakamoto tetap anonim, pencipta Bitcoin yang saat ini harganya di kisaran USD 93.774 ini diyakini telah berusia 50 tahun pada tanggal 5 April berdasarkan rincian yang dibagikan di masa lalu.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 26 Apr 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2025, 06:00 WIB
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Satoshi Nakamoto, nama samaran dari pencipta Bitcoin kembali masuk dalam jajaran miliarder dunia. Nakamoto memiliki kripto senilai lebih dari USD 102 miliar yang didorong oleh kenaikan harga BTC melampaui USD 93.000 minggu ini.

Ini merupakan hadiah ulang tahun yang istimewa buatnya. Pada tahun ini Satoshi Nakamoto merayakan ulang tahunnya yang ke-50.

Pencapaian yang luar biasa ketiga Bitcoin di awal sangat disanksikan oleh banyak orang tetapi saat ini sudah banyak diadopsi institusional dan bahkan akan mencari cadangan strategis sebuah negara.

dikutip dari cointelegraph, Sabtu (26/4/2025), saat ini identitas Nakamoto tetap menjadi salah satu misteri terbesar dalam dunia kripto, dengan spekulasi yang menjurus ke kriptografer seperti Adam Back dan Nick Szabo. Namun aja juga sebuat teori yang lebih liar yang melibatkan badan intelijen.

Meskipun identitas Nakamoto tetap anonim, pencipta Bitcoin yang saat ini harganya di kisaran USD 93.774 ini diyakini telah berusia 50 tahun pada tanggal 5 April berdasarkan rincian yang dibagikan di masa lalu.

Menurut data yang diarsipkan dari profil P2P Foundation miliknya, Nakamoto pernah mengklaim sebagai pria berusia 37 tahun yang tinggal di Jepang dan mencantumkan tanggal lahirnya pada 5 April 1975.

Anonimitas Nakamoto telah memainkan peran penting dalam mempertahankan sifat desentralisasi jaringan Bitcoin, yang tidak memiliki otoritas atau kepemimpinan pusat.

Ulang tahun Nakamoto yang ke-50 terjadi hampir sebulan setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menciptakan Cadangan Bitcoin Strategis dan Cadangan Aset Digital, yang menandai langkah besar pertama menuju pengintegrasian Bitcoin ke dalam sistem keuangan AS.

“Pada usia 50, warisan Nakamoto bukan lagi sekadar kode tetapi merupakan landasan kedaulatan ekonomi,” kata penulis dan pakar blockchain Anndy Lian.

Misteri Satoshi Nakamoto

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Siapa Satoshi Nakamoto? Pertanyaan ini telah membayangi dunia kripto selama bertahun-tahun. Tak banyak yang tahu apakah nama Satoshi Nakamoto ini mewakili individu atau kelompok di balik penciptaan Bitcoin, mata uang kripto pertama dan paling terkenal di dunia, yang muncul pertama kali pada Januari 2009.

Keberadaan dan identitasnya yang masih menjadi misteri hingga kini, membuat sosoknya kemisteriusan ini semakin menarik. Misteri ini bermula dari kemunculan sebuah whitepaper dan kemudian menghilangnya sosok misterius ini.

Pada 31 Oktober 2008, sebuah makalah berjudul 'Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System' muncul secara online. Makalah ini menjelaskan konsep Bitcoin, sebuah sistem mata uang digital terdesentralisasi yang menggunakan teknologi blockchain untuk mencegah transaksi ganda.

Makalah tersebut ditulis oleh seseorang atau sekelompok orang yang menamakan dirinya Satoshi Nakamoto. Setelah merilis whitepaper tersebut, Nakamoto kemudian mengembangkan perangkat lunak Bitcoin dan menambang 'genesis block', blok pertama dalam blockchain Bitcoin, pada Januari 2009.

Setelah peluncuran Bitcoin, Satoshi Nakamoto aktif dalam pengembangan dan komunitas Bitcoin hingga sekitar Desember 2010.

Namun, setelah itu, ia menghilang tanpa jejak, meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Kehilangan jejak ini telah memicu berbagai spekulasi dan teori konspirasi mengenai identitas sebenarnya dari Satoshi Nakamoto.

Kekayaan Misterius dan Identitas Tersembunyi

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)... Selengkapnya

Salah satu misteri terbesar seputar Satoshi Nakamoto adalah jumlah Bitcoin yang dimilikinya. Diperkirakan, ia memiliki antara 750.000 hingga 1.100.000 Bitcoin. Dengan harga Bitcoin saat ini, ini akan membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Namun, Bitcoin-Bitcoin tersebut hingga kini belum pernah dipindahkan atau digunakan, menambah intrik di sekitar sosoknya.

Berbagai spekulasi muncul mengenai identitas Satoshi Nakamoto. Beberapa nama seperti Hal Finney, Dorian Nakamoto, Nick Szabo, dan Craig Wright pernah disebut-sebut sebagai kandidat, namun tidak ada bukti yang cukup kuat untuk mengkonfirmasi klaim tersebut. Beberapa ahli bahkan berspekulasi bahwa Satoshi Nakamoto mungkin adalah sebuah kelompok, bukan individu tunggal.

Ketidakpastian seputar identitas Satoshi Nakamoto juga memicu pertanyaan tentang motivasi di balik penciptaan Bitcoin dan keputusannya untuk menghilang. Apakah ia ingin tetap anonim untuk melindungi dirinya sendiri, atau ada alasan lain yang lebih kompleks?

Dampak Satoshi Nakamoto terhadap Dunia Kripto

Terlepas dari misteri seputar identitasnya, dampak Satoshi Nakamoto terhadap dunia kripto dan teknologi blockchain sangat signifikan. Bitcoin, ciptaannya, telah merevolusi cara orang bertransaksi dan menjadi simbol utama dari gerakan desentralisasi keuangan. Teknologi blockchain, yang menjadi dasar Bitcoin, juga telah diadopsi di berbagai sektor, dari keuangan hingga logistik.

Bitcoin telah membuka jalan bagi ribuan mata uang kripto lainnya dan telah mendorong inovasi dalam teknologi blockchain. Pengaruhnya terhadap dunia teknologi dan keuangan global tidak dapat dipungkiri. Satoshi Nakamoto telah meninggalkan warisan yang abadi, meskipun identitasnya masih menjadi teka-teki.

Meskipun identitasnya masih menjadi misteri, kontribusi Satoshi Nakamoto terhadap dunia teknologi dan keuangan sangat besar dan tak terbantahkan. Ia telah menciptakan sebuah sistem yang telah mengubah cara kita berpikir tentang uang dan transaksi, serta membuka jalan bagi inovasi teknologi yang luar biasa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya