Liputan6.com, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri terus mengidentifikasi jenazah korban tsunami Selat Sunda yang telah dievakuasi. Sejauh ini, total yang telah berhasil diidentifikasi sebanyak 321 jenazah, meliputi 104 korban yang ditemukan di wilayah Lampung dan 217 yang ditemukan di Banten.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, total jenazah yang teridentifikasi meliputi korban yang dievakuasi di wilayah Banten dan Lampung.
"Untuk yang di Lampung saat ini ada 110 korban yang berhasil dievakuasi tim gabungan ke beberapa rumah sakit. Dari 110, tim DVI berhasil identifikasi 104 jenazah. Sebagian besar sudah diserahkan ke pihak keluarga," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (26/12/2018).
Advertisement
Catatan yang dimiliki kepolisian, hingga Rabu siang total korban tsunami meninggal yang ditemukan di wilayah Banten sebanyak 238 orang. Dari jumlah itu, polisi telah mengidentifikasi 217 jenazah.
"215 itu (yang telah teridentifikasi) sudah diserahkan ke pihak keluarga," ucap Dedi.
Data sementara kepolisian, korban tsunami yang masih dinyatakan hilang sebanyak 77 jiwa. Dedi mengimbau, masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk melapor ke media center atau menghubungi hotline di nomor 085211672686, 085211672708, atau 085211672721.
"Masyarakat bisa laporkan juga. Media center akan melayani dan mengonfirmasikan ke posko. Posko akan mendatakan secara menyeluruh baik (korban) meninggal dunia, hilang, atau luka," kata Dedi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Korban Meninggal Bertambah
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, korban meninggal akibat tsunami Selat Sunda masih terus bertambah. Data terbaru pada Rabu (26/12/2018) pukul 14.00 WIB menyatakan, korban meninggal saat ini 430 jiwa.
"Data kami hari ini jumlah korban meninggal dunia 430 jiwa, jumlah korban luka masih 1.485 jiwa, masih hilang 154 jiwa," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPBl Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu, (26/12/2018).
Menurut Sutopo, hasil ini masih berupa data sementara. Jangkauan Tim SAR gabungan masih terus mencari korban hilang yang diduga masih berada di wilayah terisolir seperti di Kecamatan Sumur.
"Ini data sementara kemungkinan besok akan bertambah jumlah korban," jelas dia
Saat ini, Tim SAR gabungan fokus mencari korban tsunami Selat Sunda di Kecamatan Sumur. Kendala saat menjangkau wilayah tersebut masih soal akses. Sutopo menjelaskan, perlu waktu hingga 4 jam kondisi normal menjangkau titik tersebut dari Pandeglang.
"Jadi kalau kondisi saat ini, akan lebih dari itu," tutur dia.
Â
Advertisement