Kendala Tim SAR Jangkau Kecamatan Sumur Pasca Tsunami Selat Sunda

Dari tujuh desa di Kecamatan Sumur, Sutopo menegaskan tidak semua masuk desa masuk kategori rawan tsunami Selat Sunda.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 27 Des 2018, 04:21 WIB
Diterbitkan 27 Des 2018, 04:21 WIB
Pandangan Udara Kerusakan Terparah Akibat Tsunami Selat Sunda
Pemandangan dari udara kawasan pemukiman nelayan di Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Selasa (24/12). Kampung Sumur yang dihuni ratusan nelayan luluh lantak disapu tsunami. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, masih menjadi wilayah sulit dijangkau Tim SAR gabungan. Wilayah tersebut menjadi daerah terparah akibat diterjang tsunami Selat Sunda.

Kondisi topografi, atau medan wilayah tersebut yang berbukit dan jalanan memang sudah rusak sebelum bencana tsunami Selat Sunda membuat tim kesulitan mencapai lokasi tersebut. Mereka pun menyisir wilayah itu lewat udara dan laut.

"Bantuan logistik ke Sumur dibawa helikopter dari BNPB ada 3 unit, untuk mengangkut masyarakat ke rumah sakit di Pandeglang itu, juga kapal, KRI dan kapal patroli," terang Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).

Sutopo menyatakan, baru dua desa dari total tujuh desa di Sumur yang baru berhasil dijaungkau Tim SAR gabungan. Kedua desa itu adalah Tamanjaya dan Tunggajaya.

"Dua desa tersebut Tim SAR gabungan juga membangun rumah sakit sementara," jelas Sutopo.

Dari tujuh desa di Kecamatan Sumur, Sutopo menekankan tidak semua masuk desa rawan tsunami Selat Sunda. Karenanya, tidak bisa diartikan satu Kecamatan Sumur menjadi wilayah terdampak.

Saat ini, Tim SAR gabungan tengah menyisir Desa Cigorondong, Kertajaya, Sumberjaya, Ujungjaya, dan Kertamukti. Lima dari tujuh desa tersebut coba diakses lewat tiga jalur untuk mencari korban jiwa atau luka dan menemukan orang hilang yang mungkin berada di wilayah tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya