Kapolri Tito: Pengungkapan Kasus Terorisme 2018 Meningkat 113 Persen

Hal itu dihitung berdasarkan sejumlah variabel, salah satunya banyaknya pelaku teror yang ditangkap.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 27 Des 2018, 13:05 WIB
Diterbitkan 27 Des 2018, 13:05 WIB
Pertamina dan Polri Teken MoU Pengamanan Kilang
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan sambutan saat penandatanganan MOU antara PT Pertamina (Persero) dengan Polri di Jakarta, Rabu (5/12). MOU tentang bantuan pengamanan dan penegakan hukum di lingkungan kerja Pertamina. (Liputan6.com/Pool)

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan adanya peningkatan keberhasilan Polri dalam mengungkap kasus terorisme di tahun 2018.

"Jumlah pelaku teror yang berhasil diungkap sepanjang tahun 2018 meningkat 113 persen," tutur Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).

Hal itu dihitung berdasarkan sejumlah variabel, salah satunya banyaknya pelaku teror yang ditangkap. Ada sebanyak 396 pelaku teror yang dibekuk di tahun 2018, sementara pada 2017 tercatat sekitar 176 pelaku.

"Sepanjang tahun 2018, jumlah aksi meningkat 42 persen dibandingkan tahun 2017, yakni dari 12 kasus menjadi 17 kasus," jelas dia.

Dengan peningkatan jumlah aksi terorisme yang terjadi selama 2018, hal tersebut juga berdampak terhadap jumlah korban dari personel kepolisian. Data korban luka hingga gugur dalam upaya penanganan kasus terorisme meningkat hingga 72 persen.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tewas Bunuh Diri

Sementara dari keseluruhan pengungkapan kasus terorisme selama tahun 2018, jumlah pelaku teror yang tewas sebab penegakkan hukum sebesar 6 persen, bunuh diri sebanyak 3 persen, meninggal dunia karena sakit 0,2 persen.

"Yang divonis sebanyak 12 persen, yang masih disidang berjumlah 35 persen, dan yang masih dalam penyidikan sebanyak 52 persen," Tito menandaskan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya