Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar Wafat

Bambang Widodo Umar sempat dirawat di ICU Rumah Sakit Persahabatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jan 2019, 13:57 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2019, 13:57 WIB
20160219-KPK Dapat Hadiah Pensil Raksasa dari Rektor dan Sejumlah Guru Besar-Jakarta
Guru Besar Sosiologi UI Bambang Widodo Umar (tengah berbicara) dan Ketua KPK Agus Rahardjo memberikan keterangan pers di depan KPK, Jakarta, Jumat (19/2). Rektor dan sejumlah guru besar menyampaikan dukungan penolakan terhadap revisi UU KPK. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat kepolisian dari Universitas Indonesia. Prof Dr Bambang Widodo Umar bin Wiryanto, meninggal dunia, Senin (14/1/2018). Bambang sempat dirawat di ICU Rumah Sakit Persahabatan.

"Menurut informasi dari keluarganya, Prof Bambang wafat sekitar pukul 07.15 WIB. Beliau sempat masuk ruang ICU RS Persahabatan," kata Kepala Departemen Kriminologi FISIP UI, Iqrak Sulihin kepada Merdeka.

Dia mengatakan, almarhum akan dimakamkan hari ini setelah sebelumnya disemayamkan di rumah duka kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Untuk pemakaman saya belum dapat, tapi kemungkinan hari ini. Jenazah akan disemayamkan di Jalan Haji Jeni nomor 8 RT 004 RW 007 Kebayoran Baru," ucap Iqrak.

Bambang Widodo Umar lahir di Ngawi pada 10 Desember 1947. Bambang Widodo Umar merupakan staf pengajar di Program Pascasarjana Kajian ilmu Kepolisian Universitas Indonesia. Sebelum menjadi staf pengajar, Bambang Widodo Umar menjadi anggota kepolisian pada 1971-2001.

Bambang Widodo Umar bersekolah di Sekolah Rakyat di Surabaya dan lulus pada 1960. Selanjutnya, Bambang Widodo Umar melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri IV Surabaya dan lulus pada 1963.

Kemudian melanjutkan sekolah di SMA Negeri III Surabaya dan lulus pada 1966. Selain itu, Bambang Widodo Umar menempuh program master dan lulus pada tahun 1992 di jurusan sosiologi Universitas Padjajaran. Tidak hanya itu, Bambang Widodo Umar juga mendapatkan gelar doktornya di jurusan sosiologi Unpad Bandung pada tahun 1995.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Gagalkan Pembajakan Pesawat

20160219-KPK Dapat Hadiah Pensil Raksasa dari Rektor dan Sejumlah Guru Besar-Jakarta
Guru Besar Sosiologi UI Bambang Widodo Umar (kiri) memberikan pensil berukuran besar bertuliskan 'Tolak Revisi UU KPK' kepada Ketua KPK Agus Rahardjo di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/2). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Semasa masih menjadi anggota kepolisian, Bambang Widodo Umar berhasil menggagalkan pembajakan pesawat MNA di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta pada 4 April 1972. Suami dari Ismawati ini selain menempuh pendidikan umum juga menempuh pendidikan khusus yaitu Akabri Kepolisian lulus pada 1971, PTIK lulus tahun 1978, Sespim Polri lulus pada 1984, dan juga Perwira Senior Reserse pada 1985.

Ayah dari Danaryanti Widowati, Woro Setyati, dan Delima Rokhayati ini pernah pula menjadi dosen Pascasarjana Program Hukum Universitas Pancasila, dosen pascasarjana Program Hukum Universitas Jayabaya, dosen Pascasarjana Program Hukum Universitas 17 Agustus 1945, dosen Pascasarjana Program Psikologi Universitas Persada Indonesia dan juga dosen PTIK.

Atas pengabdiannya, Bambang Widodo Umar mendapatkan penghargaan Satya Lencana atas kesetiaan mengabdi pada Polri selama 24 Tahun. Selain itu, Bambang Widodo Umar juga mendapatkan Satya Lencana Dwija Sista3. Bintang Bhayangkara Nararya.

 

Reporter: Dedi Rahmadi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya