Perburuan Kelompok Teroris Poso Ali Kalora Cs Fokus di Gunung Biru

Satgas Tinombala masih memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 21 Jan 2019, 09:54 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2019, 09:54 WIB
Aksi Serangan Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Tinombala masih memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora. Saat ini perburuan difokuskan di pegunungan biru Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

"Pengejaran kelompok Ali Kalora sudah mengarah pada jejak-jejak kelompok tersebut di hutan Gunung Biru," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Jakarta, Senin (21/1/2019).

Satgas Tinombala dari unsur Polri dan TNI mempertebal kekuatan dan logistik dalam operasi ini. Sejauh ini, perburuan teroris mantan anak buah Santoso alias Abu Wardah itu terkendala Medan yang sulit dan cuaca yang tak menentu.

"Satgas juga mempertajam teknik koordinasi antar tim di lapangan agar dapat bekerja secara optimal mengingat kondisi geografis hutan lebat dan cuaca yang sering berubah-ubah setiap hari," tutur Dedi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kelompok Ali Kalora Cs Bertambah

Sebelumnya, Polri telah mendeteksi adanya empat anggota baru yang bergabung dengan kelompok teroris pimpinan Ali Kalora. Dengan begitu, jumlah kelompok Ali Kalora cs yang masuk daftar pencarian orang (DPO) kepolisian menjadi 14 orang.

Tak mau kalah, Satgas Tinombala juga mempertebal kekuatan untuk memburu kelompok teroris tersebut. Selain berkoordinasi dengan masyarakat setempat, aparat juga menyebarkan pamflet melalui udara agar kelompok Ali Kalora ini segera menyerahkan diri.

Ali Kalora cs menjadi sorotan publik setelah aksinya membunuh dan memutilasi warga di Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Senin 31 Desember 2019. Diduga aksi tersebut untuk mengundang aparat kepolisian mendatangi lokasi.

Esoknya, mereka menembaki petugas kepolisian yang tengah olah TKP dan mengevakuasi jasad korban mutilasi. Dua anggota mengalami luka tembak akibat peristiwa tersebut.

Kontak tembak antara petugas dan kelompok teroris sempat berlangsung sekitar 30 menit. Mereka kemudian melarikan diri ke wilayah pegunungan di perbatasan Kabupaten Parigi Moutong dan Poso. Hingga saat ini, pengejaran terhadap mantan anak buah Santoso alias Abu Wardah itu terus berlanjut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya