Guntur Romli Ajak Kiai NU Sambut Ahok Keluar dari Penjara

Guntur mengaku masih menunggu teknis penjemputan Ahok dari keluarga.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 22 Jan 2019, 14:36 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 14:36 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok).
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat mengikuti sidang lanjutan di MK, Jakarta, Senin (5/9). Ahok menjalani Sidang Lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan Presiden dan DPR. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menghirup udara bebas setelah mendekam di Penjara Rutan Cipinang Cabang Mako Brimob pada Kamis, 24 Januari 2019. 

Saat keluar dari penjara nanti, Ahok rencananya akan dijemput oleh keluarga dan para sahabatnya. Guntur Romli, salah seorang teman dekat Ahok, mengaku menjadi salah satu orang yang akan mendampingi Ahok keluar dari Rutan Mako Brimob. 

"Iya, nanti saya ikut menjemput Beliau keluar dari penjara. Saya datang bersama keluarga dan keluarga Pak Ahok,” ujar Guntur saat dihubungi Liputan6.com Selasa (22/1/2019).

Tak hanya itu, Guntur juga mengaku akan mengajak salah seorang anggota Pengurus Besar Nahdlaul Ulama (PBNU), KH Ahmad Ishomuddin, untuk ikut menyambut kepulangan Ahok. 

"Ya, saya mengajak Beliau untuk ikut. Insyaallah Kiai Ishomuddin akan ikut menjemput Pak Ahok, Beliau ikut sebagai pribadi," ucap Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu. 

Ishomuddin sendiri merupakan salah seorang ulama yang menjadi saksi ahli yang didatangkan pihak Ahok saat sidang kasus penistaan agama. Karena  statusnya sebagai saksi ahli itu, Ishomuddin dikabarkan dipecat dari kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Mantan Rais Syuriah PBNU ini pun sejak awal mengaku tahu akan risiko diriya akan menjadi polemik setelah memutuskan bersedia menjadi saksi ahli Ahok

Dalam unggahan di Facebook sebelumnya, Ahmad Ishomuddin mengatakan dirinya siap dengan segala risiko setelah menjadi saksi sidang Ahok, termasuk jabatannya di MUI.

"Saya sudah siap mental menghadapi risiko apa pun, termasuk mempertaruhkan jabatan saya yang sejak dulu saya tidak pernah memintanya, yakni baik sebagai Rais Syuriah PBNU (2010-2015 dan 2015-2020) maupun Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat (2015-2020), demi turut serta menegakkan keadilan itu," tulis Ahmad Ishomuddin di Facebook. 

 

Imbau Pendukung Tak Menyambut

Surat Ahok
Surat dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jelang kebebasannya Kamis, 24 Januari 2019. (Twitter @basuki_btp)

Ahok sendiri sebelumnya telah meminta kepada pada pendukungnya untuk tidak melakukan penyambutan di Mako Brimob, tempatnya selama ini menjalani hukuman penjara dalam kasus penodaan agama.

Pesan itu ia tuliskan dalam surat yang di-posting di akun Instagram @basukibtp. Dalam surat itu, Ahok mengaku telah mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasannya dengan menginap di depan Mako Brimob.

Dia mengimbau agar penyambutan tersebut tidak dilakukan. Alasannya, Ahok tak mau penyambutan hari kebebesannya malah mengganggu ketertiban umum.

"Saya bebas tanggal 24 Januari 2019 adalah hari Kamis hari orang-orang bekerja. Jalanan di depan Mako Brimob dan di depan Lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau mencari nafkah. Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap," imbau Ahok.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya