BMKG Eltari Kupang: Waspada Gelombang 7 Meter di Perairan NTT

Gelombang setinggi 7.0 meter itu berpotensi terjadi di perairan laut Sawu, perairan laut selatan Pulau Sumba, Samudera Hindia selatan NTT, perairan selatan Kupang, laut Timor selatan NTT dan Rote.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2019, 09:11 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2019, 09:11 WIB
Ilustrasi tsunami
Ilustrasi tsunami (Pixabay)

Liputan6.com, Kupang - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) memprediksi gelombang setinggi 2 hingga 7 meter akan terjadi di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT). BMKG juga mengingatkan operator pelayaran. 

"BMKG memprediksi dan memberikan peringatan dini untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan NTT mulai Rabu (23/1/2019), pukul 20.00 hingga Kamis esok, pukul 20.00 WIB," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo di Kupang, Rabu (23/1/2019). 

Gelombang setinggi 7.0 meter itu berpotensi terjadi di perairan laut Sawu, perairan laut selatan Pulau Sumba, Samudera Hindia selatan NTT, perairan selatan Kupang, laut Timor selatan NTT dan Pulau Rote.

Sementara, potensi gelombang setinggi 6.0 meter terjadi di perairan utara Flores dan Selat Sumba. Potensi gelombang setinggi 5.0 meter juga diperkirakan bakal terjadi di perairan Selat Sape.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Potensi Gelombang Tinggi di Selat Flores

Ilustrasi tsunami
Ilustrasi tsunami (unsplash/ Paolo Nicolello)

"Sedangkan potensi gelombang setinggi 2-4 meter berpotensi terjadi di Selat Ombai, Selat Wetar, Selat Flores, Selat Lakakera, Selat Boling dan Selat Alor. Diprediksi gelombang maksimum dapat mencapai dua kali lipat dari prakiraan, jelas Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang.

Dia menambahkan, BMKG hanya memberikan informasi prakiraan cuaca di wilayah perairan laut, tetapi tidak berwenang melarang kapal untuk berlayar, kecuali otoritas kesyahbandaran pelabuhan Tenau Kupang. Seperti diberitakan Antara. 

 

Reporter: Henny Rachma Sari

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya