Ahok Bebas, Begini Ragam Aksi Pendukung Luapkan Kegembiraan

Para pendukung melakukan penyambutan untuk menyambut di hari kebebasan Ahok.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jan 2019, 10:48 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2019, 10:48 WIB
20161220-Sidang Lanjutan Ahok di PN Jakut-Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memasuki ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Selasa (20/12). Sidang kedua Ahok mengagendakan jawaban Jaksa Penuntut Umum terhadap eksepsi yang disampaikan pada sidang pertama. (Liputan6.com/Pool/Agung Rajasa)

Liputan6.com, Jakarta Hari ini, Kamis 24 Januari 2019, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok akan resmi menghirup udara bebas. Hal ini langsung disambut gembira oleh keluarga, tak terkecuali para pendukung setia Ahok yang menamakan diri sebagai Ahoker.

Bahkan para pendukung Ahok siap melakukan penyambutan di hari kebebasannya. Di saat banyak orang tengah tertidur lelap, nampak beberapa orang yang kompak berpakaian kotak-kotak telah memenuhi area sekitar Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Mereka seakan tak sabar menunggu untuk segera menyambut kebebasan mantan Gubernur DKI Jakarta itu setelah menjalani hukuman atas kasus penistaan agama. Sebelumnya, mantan duet Djarot Saiful Hidayat ini sempat menyerukan imbauan agar para pendukungnya tak melakukan penyambutan di depan Mako Brimob, karena dikhawatirakan akan mengganggu ketertiban. Namun, nyatanya hal tersebut tak dihiraukan.

Suasana Mako Brimob Jelang Bebasnya Ahok

Dari pantauan Liputan6.com, kondisi tepi jalan di seberang Mako Brimob mulai disambangi simpatisan Ahok. Mereka, yang mengenakan kemeja kotak-kotak itu, tiba sekitar pukul 07.30 WIB. Selain meneriakkan rasa syukur atas bebasnya Ahok, mereka juga menyanyikan sejumlah lagu nasional. Di antaranya Indonesia Raya dan Halo Halo Bandung.

Sementara itu, lalu lintas di Jalan Akses UI padat merayap. Sejumlah petugas kepolisian melakukan pengaturan jalan agar tidak timbul kemacetan.

Pendukung Ahok nyalakan lilin di dekat Mako Brimob

Menyalakan lilin, itulah yang dilakukan sejumlah simpatisan Ahok yang telah berkumpul di Mako Brimob sejak Rabu malam (23/1/2019) kemarin, sekitar pukul 20.30 WIB. Lebih kurang 100 meter dari pintu gerbang Mako Brimob Kelapa 2 Depok, terlihat lilin-lilin yang yang telah ditutupi gelas platik dinyalakan. Ahoker lalu duduk bersila di depannya dengan beralaskan tikar dan karpet plastik. Salah satu Ahoker, bernama Wibowo mengatakan menyalakan lilin sebagai simbol pantang menyerah menunggu kehadiran Ahok.

"Sekali lagi, kami hanya ingin menunjukkan kesetiaan kepada Pak Ahok. Ini juga pertanda kami senang Pak Ahok akan bebas besok," kata Wibowo.

Kemudian para simpatisan memanjatkan doa sebagai rasa syukur bahwa Ahok bakal segera bebas.

Letupan kegembiraan juga dirasakan yang sama oleh adi kandung BTP, Fifi Lety Indra Purnama. Lewat akun Instagramnya, @fifiletytjahajapurnama, Fifi memposting kata-kata ini:

"Besok Tjahaja Pulang #btp keluar Dari gelap ke terang Nya Yg Ajaib," tulis Fifi, Kamis malam.

Unggahan itu mengundang perhatian netizen dan mendapat 2.667 likes hingga pukul 11.42 WIB, Rabu malam (24/1/2019) kemarin. Dalam media sosialnya, Fifi juga mengunggah sebuah foto dengan inisial BTP hasil bordiran. Tapi bukan singkatan dari nama Basuki Tjahaja Purnma, melainkan di sana tertulis Bersih, Transparan dan Profesional.

Disambut karangan bunga

Sambut Kebebasan Ahok di Mako Brimob
Warga mengambil gambar karangan bunga jelang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bebas di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Kamis (24/1). Dalam hitungan jam, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan segera menghirup udara bebas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

 

Di hari kebebasan Ahok, fenomena karangan bunga pun kembali terjadi seperti pada tahun 2017 lalu. Jika saat itu para pendukung memenuhi halaman Balai Kota yang ditujukan untuk Ahok dan Djarot atas kontribusinya membangun Jakarta, kali ini para pendukungnya memberi bunga sebagai ucapan selamat atas kebebasan pria yang ingin menggunakan nama panggilan BTP itu.

Menariknya, tak cuma pendukung Ahok dari sekitar Jakarta saja yang datang ke Mako Brimob untuk menyambut kebebasan pria berusia 52 tahun itu.

Salah satunya adalah Rafa. Dia mengaku sebagai Ahoker yang berasal dari Yogyakarta. Ketika mengetahui kabar Ahok akan bebas dari penjara, dia pun bertolak ke Jakarta.

"Kami ke sini karena cinta sama Pak Ahok. Saya mau lihat Pak Ahok," tandas dia.

Pantauan di lapangan lima karangan bunga diletakan di depan Gereja GPIB Gideon yang berada tepat di sebelah Mako Brimob. Salah satu karangan bunga berasal dari Ahokers For Indonesia. Di situ tertulis “Ytk. Pak Ahok/BTP seperti kepompong jadi kupu-kupu Indah..Kuat..Bebas.”

Selain itu, ada karangan bunga lain untuk Ahok. Namun, tidak tertulis nama pengirim.

Pada karangan bunga hanya tertulis "Mr Basuki, mantan pelayan Jakarta terbaik. Kami puas dengan pelayanan Anda. Semoga sehat selalu."

 

 

Ahok tinggalkan Mako Brimob dijemput sang anak

 

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok sudah keluar dari Mako Brimob Kelapa Dua pada pukul 07.30 WIB. Hal tersebut disampaikan staf Ahok Ima Mahdiah. “BTP sudah keluar sekitar pukul 07.30,” katanya saat dihubungi awak media, Kamis (24/1/2019).

Ahok dijemput oleh putra sulungnya Nicholas Sean Purnama dan Tim BTP. “Dijemput putra sulungnya Nicholas Sean dan perwakilan dari Tim BTP,” katanya.

Ahok disebut langsung menuju kediamannya di kawasan Pluit, Jakarta Utara. “Langsung menuju kediaman,” tandasnya.

Ahok bebas, intip rekam jejak kariernya di Indonesia

Ungkapan "Besok Tjahaya Pulang" menjadi populer di Instagram menjelang bebasnya Basuki Tjahaya Purnama (BTP) atau yang akrab disapa Ahok. Sebelumnya, ia dijebloskan ke penjara setelah dilaporkan atas kasus penistaaan agama oleh pihak Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) pada 2017.

Menyambut kebebasan BTP, berikut Liputan6.com rangkum karier Ahok dari tanah kelahirannya, lalu menuju Senayan, menggebrak ibu kota, masuk penjara, hingga menjadi ikon politik terkenal di Indonesia.

Awal 1990: Ahok yang lulus sebagai sarjana geologi membangun CV Panda yang bergerak sebagai kontraktor di bawah PT Timah.

1992: Ahok mendirikan PT Nurindra Ekapersada, sebuah perusahaan pengolahan pasir kuarsa. Ia juga mendirikan pabrik pengolahan di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur. Pabrik pengolahan pasir kuarsa tersebut adalah yang pertama dibangun di Pulau Belitung, dan memanfaatkan teknologi Amerika dan Jerman.

1999-2001: Ahok mulai investasi di bidang properti di kabupaten Belitung Timur.

2003: Ahok terjun ke politik lewat Partai Perhimpunan Indonesia Baru. Keinginannya saat itu adalah menjadi camat, namun malah menjadi anggota DPRD.

2005: Ahok terpilih menjadi Bupati Belitung Timur bersama Khairul Effendy sebagai wakilnya. Namun, ia mundur untuk ikut pemilihan gubernur Bangka Belitung (Babel).

2007: Ahok mencoba untuk menjadi gubernur Babel. Langkahnya maju menjadi gubernur diperkuat oleh dukungan langsung dari Gus Dur. Namun, sayang dirinya gagal.

2009: Ahok menjadi pilihan warga Babel sebagai perwakilan mereka di Senayan. Ia duduk di Komisi II yang mengurus isu dalam negeri dan pemilu.

2012: Sekali lagi, Ahok tidak menyelesaikan jabatannya. Ia maju bersama wali kota Solo yaitu Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadapi Fauzi Bowo dalam pilgub DKI. Pasangan ini berhasil meraih suara tertinggi dan dilantik menjadi Gubernur DKI periode 2012 - 2017. Namun, di tahun 2014 Jokowi maju menjadi Presiden Indonesia. Ahok pun dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Jokowi dengan sisa masa jabatan 2012-2017. Dalam masa jabatannya, Ahok terkenal keras dalam administrasi dan pengawasan anggaran. Ia bahkan sering cekcok dengan anggota DPRD seperti H. Lulung dari PPP dan M. Taufik dari Gerindra.

2014: Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta. Ia tetap dikenal keras dalam mengawasi penggunaan anggaran. Keberanian politik Ahok tercermin dari keberaniannya dalam menata daerah kumuh dan memindahkan penduduknya ke rusunawa.

2016: Ahok tersandung kasus penistaan agama saat berkampanye di Kepulauan Seribu. Demo berjilid-jilid berlangsung karena menuntut Ahok dipenjarakan. Para pendemo ini umumnya dikenal sebagai Alumni 212. Ahok divonis 2 tahun.

2019: Hari ini Ahok bebas. Ia berkata ingin dipanggil sebagai BTP. Kabarnya ia sudah mendapat kontrak untuk memandu acara talkshow serta berniat berbisnis di sektor perminyakan.

 

Reporter: Afifah Cinthia Pasha

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya