Ovitrap, Metode Baru Berantas Penyakit Demam Berdarah

Ovitrap dinilai efektif memberantas DBD dengan memutus siklus perkembangan nyamuk aedes aegypti.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 31 Jan 2019, 09:09 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2019, 09:09 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Botol bekas air minum biasanya langsung dibuang setelah digunakan. Tapi di tangan kreatif ibu-ibu kader PKK atau Pembinaan Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, botol-botol tak terpakai ini jadi bahan untuk inovasi baru pemberantasan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (31/1/2019), berawal dari arahan Dinas Kesehatan DKI Jakarta agar warga menggunakan metode Oviposition Trap atau Ovitrap untuk menjebak bintik larva nyamuk pembawa DBD dengan ember dan kain kassa, pihak Kecamatan Pasar Minggu memilih memanfaatkan barang yang mudah dan murah didapat, yaitu botol plastik dan dedaunan.

"Kita menggunakan botol bekas yang lebih mudah dan murah, tujuannya untuk mempercepat angka kasus agar menurun," ucap Camat Pasar Minggu Agus Irwanto.

Cara kerjanya pun mudah. Botol plastik yang dipotong menjadi dua bagian dimasukkan dedaunan kering lalu diisi air. Nyamuk yang tertarik untuk masuk dan bertelur selanjutnya akan terjebak dan tak bisa keluar.

"2 atau 3 hari daunnya nanti akan berubah warna, airnya juga langsung keruh, nanti nyamuknya masuk ke perangkap botol ini dan tidak bisa keluar," kata kader PKK Fatmawati.

Ovitrap dinilai efektif memberantas DBD dengan memutus siklus perkembangan nyamuk aedes aegypti. Namun, penggunaan Ovitrap harus rutin dikontrol dengan cara membuang dan mengganti air satu minggu sekali agar telur atau larva nyamuk bisa mati sebelum menetas. (Muhammad Gustirha Yunas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya