Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok resmi masuk ke PDIP. Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah menyebut, bergabungnya Ahok ke partai banteng moncong putih itu adalah hal yang biasa.
Terlebih, kata dia, PDIP terbuka untuk siapapun, tanpa membeda-bedakan latar belakang profesi, suku, agama, dan ras.
Baca Juga
"Masuknya Ahok ke PDIP sama seperti masuknya purnawirawan TNI 17 orang masuk PDIP, cendikiawan-cendikiawan muslim masuk PDIP, teman-teman pers juga masuk PDIP, tokoh-tokoh Islam juga banyak masuk PDIP," kata Basarah di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/2/2019).
Advertisement
Menurut dia, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bakal diperlakukan sama dengan kader baru lainnya. Ahok bakal digembleng sebagai pancasilais dari bawah. Tak ada keistimewaan.
"Sama sebagai anggota baru, akan diperlakukan sama seperti anggota-anggota baru yang lainnya. Mereka akan memiliki hak dan kewajiban yang harus ditunaikan," kata Basarah.
Wakil Ketua MPR itu mengatakan, hak politik Ahok pulih seiring sengan statusnya sebagai manusia bebas usai menjalani hukumannya. Termasuk hak politik untuk masuk partai.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bertahap
Dia menegaskan, status Ahok masih anggota biasa di PDIP. Status sebagai kader partai baru disematkan apabila Ahok mengikuti pendidikan kaderisasi.
"Pak Ahok statusnya baru anggota partai. Karena dia harus mengikuti jejak-jejak kaderisasi partai, sekolah partai, baru setelah itu, ketika Pak Ahok lulus, baru dinyatakan statusnya sebagai kader PDIP," kata Basarah.
Dia melanjutkan, menjadi anggota dan kader PDIP berarti Ahok menerima prinsip ideologi Pancasila, dasar kebangsaan, dan toleransi.
Sementara soal masalah elektabilitas Ahok, kata Basarah, belum akan mempengaruhi elektoral PDIP. Alasannya, karena Ahok bukan calon legislatif, juga bukan capres atau cawapres.
"Karena statusnya Pak Ahok masuk sebagai anggota biasa dan saya kira Pak Ahok masuk ke PDIP dalam rangka membaktikan perjuangannya untuk kepentingan bangsa dan negara dengan keinginan Ibu Megawati agar beliau dapat menjadi seorang pancasilais," ujar Basarah.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka
Advertisement