Dampak Positif Program Indonesia Pintar Untuk Pendidikan Nasional

"Dengan dana manfaat PIP, siswa lebih semangat sekolah karena sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan mereka."

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2019, 14:46 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2019, 14:46 WIB
Kartu Indonesia Pintar Terdistribusi Lebih dari 17,9 Juta Siswa
Laporan kinerja capaian tiga tahun Kemenko PMK mencatatkan bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) telah terdistribusi lebih dari 17,9 juta siswa

Liputan6.com, Jakarta Salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah Program Indonesia Pintar (PIP). Program ini menjadi unggulan dalam mewujudkan pemerataan pendidikan dan wujud keberpihakan terhadap anak-anak dari keluarga miskin dan rentan miskin.

Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Harbiyah. PIP disebutnya, memberi dampak besar bagi masyarakat. Dampak positifnya bukan hanya bagi siswa dan orang tua, tetapi juga terhadap pemerintah daerah dalam mewujudkan pemerataan pendidikan.

"Dengan dana manfaat PIP, siswa lebih semangat sekolah karena sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan mereka," ujar Harbiyah saat ditemui di acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/02).

Daerahnya, kata Harbiyah, memberikan perhatian yang besar dalam mendukung percepatan penyaluran dan pencairan dana manfaat PIP karena berdampak baik untuk siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Kami sampaikan kepada penerima KIP bahwa kartu ini namanya saja Kartu Indonesia Pintar. Maka mereka juga harus pintar. Harus lebih semangat sekolah dan gunakan dananya sesuai peruntukkannya," jelas Harbiyah. 

Berdasarkan pemantauannya di lapangan, kata Harbiyah, pemanfaatan dana PIP di Kabupaten Nagan Raya sudah tepat peruntukkannya. Para siswa penerima KIP menggunakan dananya untuk membeli sepatu, seragam sekolah, atau perlengkapan sekolah lainnya.

"Di daerah kami awalnya ada siswa yang bersekolah menggunakan sandal, bahkan ada yang tanpa alas kaki. Akan tetapi setelah menerima dana manfaat PIP, mereka sudah menggunakan sepatu semua," jelasnya.

Hingga saat ini, penyaluran KIP kepada 8.093 siswa di Kabupaten Nagan Raya berjalan lancar atau hampir 100 persen. Dengan jumlah penerima pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 7.720 siswa dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 3.753 siswa. Penyaluran dana manfaat PIP langsung ke rekening siswa melalui bank penyalur.

Harbiyah juga mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat yang telah melaksanakan Program Indonesia Pintar yang pro kepada siswa dari keluarga miskin, rentan miskin, atau berasal dari panti asuhan.

"Kami sampaikan terima kasih dan mendukung pemerintah dalam mengimplementasikan PIP yang memudahkan akses pendidikan bagi keluarga miskin atau rentan miskin dalam memenuhi kebutuhan pendidikannya," ujarnya.

Bantuan PIP dimulai sejak 2014 dengan jumlah dana yang disalurkan sebesar Rp 4.322.559.975.000. Hingga Desember 2018 dana PIP yang telah disalurkan sebesar Rp 42.837.024.725.000. Program PIP bertujuan untuk menghindari anak putus sekolah, dan menarik anak yang sudah putus sekolah untuk kembali bersekolah. 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya