Aktivitas Vulkanik Gunung Bromo Berubah Sejak Dua Hari Terakhir

Gunung Bromo kembali menggeliat dalam dua hari terakhir ini.

oleh Zainul Arifin diperbarui 19 Feb 2019, 18:31 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2019, 18:31 WIB
20160721-Erupsi, Intensitas Kunjungan Gunung Bromo Justru Meningkat-Jawa Timur
Ribuan wisatawan mengantre naik dan berada di puncak Gunung Bromo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, Kamis (21/7). Meski berstatus waspada, intensitas kunjungan ke Gunung Bromo justru meningkat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Malang - - Gunung Bromo kembali menggeliat dalam dua hari terakhir ini. Ditandai dengan keluarnya asap putih disertai material abu vulkanik setinggi 600 meter dari puncak kawah. Tidak bisa diprediksi apakah aktivitasnya akan turun atau malah naik.

Status Siaga untuk Gunung Bromo terakhir terjadi pada medio Desember 2015 hingga Juli 2016. Erupsi saat itu ditandai dengan letusan sampai material abu vulkanik tinggi. Tapi statusnya kembali diturunkan ke level waspada sejak 20 Juli 2016 setelah erupsi surut.

"Status waspada itu tak berubah sampai hari ini. Jadi kalau ada informasi statusnya siaga bisa dipastikan itu hoaks," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Bromo, Wahyu Andiran Kusuma dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Selasa (19/2/2019).

Sejak erupsi terakhir itu pula aktivitas vulkanik di gunung berapi purba ini fluktuatif. Namun, gejala perubahan aktivitas mulai tampak pada Desember 2018 sampai Januari 2015 lalu. Saat itu sempat terjadi beberapa kali gempa vulkanik di dalam kawah.

"Tapi cirinya tetap sama, dari dalam kawah hanya mengeluarkan asap putih. Itu masih tanda normal," ujar Wahyu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Puncak Gunung Masih Tampak Jelas

Perubahan mulai terjadi dalam dua hari terakhir ini. Kawah mengeluarkan asap kecokelatan disertai material abu vulkanik setinggi 600 meter. Disertai intensitas tipis tremor 0,5 milimeter hingga 1 milimeter. Namun, puncak gunung masih tampak jelas dengan sesekali tertutup kabut.

"Jadi sejak dua hari terakhir ini bisa disebut ada erupsi, tapi levelnya masih kecil. Status Bromo juga tetap waspada," kata Wahyu.

Kendati demikian, warga sekitar kawasan ini tetap diperkenankan berlaku seperti biasa. Termasuk untuk kegiatan pariwisata. Hanya saja, harus mematuhi radius aman sejauh 1 kilometer dari kawah Bromo.

PGA Gunung Bromo tak bisa memastikan apakah gunung suci Suku Tengger ini akan kembali turun atau malah naik aktivitas vulkaniknya. Namun apapun perubahannya bakal segera diinformasikan secepatnya ke masyarakat.

"Warga maupun wisatawan tetap bisa ke Bromo, tapi tak boleh mendekat kawah. Jika ada perubahan dalam waktu dekat, segera kami informasikan," kata Wahyu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya