2 WNI Diculik Kelompok Bersenjata, Menhan Akan Koordinasi dengan Filipina 

Menhan menegaskan pemerintah akan membebaskan dua sandera itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2019, 14:37 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2019, 14:37 WIB
Bahas Anggaran 2019, Menhan Raker Dengan Komisi I DPR
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat megikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10). Raker tersebut membahas anggaran pertahanan untuk Tahun Anggaran 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan berkoordinasi dengan otoritas di Filipina terkait dua WNI yang diculik kelompok bersenjata pada 5 Desember 2018. Dia menegaskan akan segera menyelesaikan hal tersebut. 

"Akan diselesaikan. Nanti saya akan selesaikan koordinasi dengan Filipina," kata Ryamizard di Kantornya, Jakarta Pusat, Jalan Merdeka Barat, Kamis (21/2/2019). 

Sebelumnya beredar video yang memperlihatkan dua pria, yang diduga warga negara Indonesia, sujud sembari ditodong dengan golok.

Keduanya tak mengenakan pakaian dan mata ditutupi dengan kain hitam. Di sekeliling dua pria itu tampak sejumlah orang bertopeng yang membawa senjata.

Satu orang memegang golok dan mengarahkannya ke leher seorang pria.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ditangkap Saat Mencari Ikan

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal membenarkan video yang memperlihatkan dua orang Indonesia disandera komplotan bersenjata.

Iqbal menyatakan, dua orang itu ditangkap saat sedang bekerja menangkap ikan di perairan Sandakan, Sabah, Malaysia pada 5 Desember 2018. Mereka berlayar bersama seorang warga negara Malaysia.

Iqbal menyatakan, keduanya diculik kelompok bersenjata di Filipina Selatan. Mereka adalah warga asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara, bernama Hariadin dan Heri Ardiasyah.

Hingga kini, Kementerian Luar Negeri belum berhasil membebaskan mereka.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya