Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut peristiwa kebakaran kapal di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara dapat dijadikan bahan evaluasi untuk Pemprov DKI dalam mengatasi kebakaran.
Dia mengatakan selama ini mayoritas petugas pemadam kebakaran hanya berfokus pada kebakaran di daratan. Sedangkan peristiwa di Muara Baru terjadi di atas air.
Baca Juga
"Kami dari sisi Pemprov sekaligus ini pelajaran. Kita perlu menambah lebih banyak kekuatan untuk memadamkan di air," kata Anies di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019).
Advertisement
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan memadamkan kebakaran kapal memiliki tantangan yang besar. Seperti dalam proses pemadaman yang lebih panjang karena kapal memuat bahan bakar.
Karena hal itu, Anies masih menunggu hasil investigasi dari aparat penegak hukum mengenai peristiwa di Muara Baru.
"Kita kemarin mengerahkan semua tim pemadam kebakaran untuk memadamkan, memang tantangannya cukup besar karena banyak dari kapal-kapal itu yang memuat bahan bakar karena siap untuk digunakan berlayar," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
34 Kapal Terbakar
Sebelumnya, sebanyak 34 kapal nelayan terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu 23 Februari 2019. Lokasi terbakarnya kapal tepat berada di depan Kantor Syahbandar Pelabuhan Muara Baru.
"Berdasarkan pengecekan langsung ada 34 kapal yang terbakar. Itu termasuk dengan jumlah bangkai kapal yang tersisa," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Ajun Komisari Besar Reynold Elisa Hutagalung saat dihubungi Liputan6.com, Minggu 24 Februari 2019.
34 kapal yang terbakar tersebut merupakan kapal tradisional. Reynold menjelaskan, kebakaran terjadi pukul 15.16 WIB. Api bersumber dari Kapal Motor Artamina Jaya.
"Sebelum kejadian, ada orang yang ngelas di kapal tersebut. Dugaan awal itu pemicunya," ucap Reynold.
Advertisement