Liputan6.com, Jakarta - Imbas kereta anjlok di Kebon Pedes, Tanah Sereal, Minggu kemarin, Senin pagi tadi KRL dari dan menuju Bogor sudah mulai beroperasi. Namun, perjalanan kereta belum maksimal lantaran baru dapat melintasi satu jalur di lokasi KRL yang anjlok.
Akibat satu jalur lainnya masih dalam perbaikan, penumpukan penumpang sempat terjadi di sejumlah stasiun. Salah satunya di Stasiun Bojong Gede.
Advertisement
Sementara itu, untuk menghindari terjadinya penumpukan penumpang di Stasiun Bogor, Polres setempat menyediakan tiga bus gratis untuk mengantarkan calon penumpang ke Stasiun Cilebut, Bojong Gede, dan Terminal Baranangsiang.
Advertisement
"Kendaraan ini untuk membantu masyarakat yang tidak kebagian kereta akibat terganggunya jadwal keberangkatan," kata Kasubag Humas Polresta Bogor AKP Silfia Farren, Senin (11/3/2019).
Di samping jalur kereta yang masih dalam perbaikan, jadwal kereta belum juga sepenuhnya normal. Kondisi ini mengakibatkan para calon penumpang commuter line mengeluhkan kedatangan KRL yang terlambat.
Berikut sejumlah dampak yang ditimbulkan dari anjloknya kereta KRL di antara Stasiun Bogor dan Cilebut:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Penumpang Beralih Naik Bus
Bus menjadi transportasi yang dipilih penumpang KRL dari Bogor dengan tujuan Jakarta usai anjloknya kereta, pada Minggu pagi kemarin.
Lonjakan penumpang mulai terlihat di Terminal Baranangsiang, Bogor, sejak Minggu sore. Dan Senin pagi tadi, seluruh armada bus di terminal ini dipenuhi penumpang dengan tujuan Jakarta.
Karena terjadi lonjakan, jumlah armada yang biasanya beroperasi sebanyak 40 unit, pagi tadi bertambah menjadi 60 bus.
"Semua bus ke berbagai jurusan Jakarta terisi penuh," kata Komandan Regu Terminal Baranangsiang Bogor Asep Saefullah, Senin (11/3/2019).
Â
Advertisement
2. Satu Jalur
Pasca-anjloknya kereta di pintu perlintasan Kebon Pedes, perbaikan sejumlah sarana terus dikebut para pekerja dari PT KAI.
Salah satunya, tiang listrik yang kemarin hancur ditabrak KRL kini sudah kembali tegak berdiri setelah diganti. Infrastruktur lainnya seperti listrik aliran atas yang bertugas menghantarkan energi listrik bagi KRL juga tengah dalam perbaikan.
Proses perbaikan ini membuat sejumlah kereta yang melintas di jalur KRL yang anjlok hanya bisa melaju dengan kecepatan 40 km per jam. Ditargetkan, proses perbaikan secara keseluruhan selesai hari ini.
"Jadi untuk saat ini baru satu jalur yang bisa dilewati, yang dari Bogor menuju Jakarta. Diharapkan nanti sudah bisa dilewati dua jalur," kata Executive Vice Presiden KAI Daops 1 Jakarta Dadan Rusdiansyah.
Â
3. Jadwal Belum Normal
Belum maksimalnya pengoperasian jalur perlintasan KRL dari dan menuju Stasiun Bogor, membuat jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta belum sepenuhnya normal.
Biasanya, KRL berangkat per 15 menit sekali. Tetapi karena ada gangguan, jadwal keberangkatan bisa molor sekitar satu sampai dua jam sekali karena hanya satu jalur lintasan yang dapat digunakan.
Sementara itu, penumpang tujuan Bogor dari Stasiun Manggarai hanya bisa turun di Stasiun Bojong Gede untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lain.
"Hari ini KRL Bogor hanya di Stasiun Bojong Gede, kita sudah sampaikan berkali-kali. Dari Bojong Gede, mereka bisa naik transportasi yg lain," kata Kepala Stasiun Manggarai Hendrik Muliyanto.
Advertisement
4. Polres Bogor Sediakan Armada Bus
Belum normalnya perjalanan dari Stasiun Bogor ke Jakarta membuat Polres Bogor menyediakan tiga armada bus untuk mengangkut para calon penumpang. Hal ini untuk menghindari penumpukan penumpang KRL di Stasiun Bogor.
Menurut Kasubag Humas Polresta Bogor AKP Silfia Farren, pihaknya telah menurunkan armada bus sejak pukul 05.00 WIB hingga 06.00 WIB di area parkir Stasiun Bogor.
"Hingga pukul 9 pagi sudah sekitar 300 penumpang yang dibantu untuk menuju tujuannya masing-masing," kata Silfia.
Sementara itu, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub juga telah menyiapkan bus sebagai alternatif bagi masyarakat Bogor dan sekitarnya yang hendak ke Jakarta.
Di antaranya bus Bogor-Tanjung Priok 26 unit, Bogor-Bekasi 11 unit, Bogor-Kp Rambutan tiga unit, dan Bogor Lebak-Bulus 10 unit dan disiapkan 15 armada bus sebagai cadangan.
Selain itu disiapkan bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus TransJakarta (APTB) rute Bogor (Bubulak) ke Rawamangun, Blok M, dan Grogol sebanyak 30 unit.