Wakil Ketua MPR Apresiasi Kehadiran Kaum Disabilitas Dalam Sosialisasi Empat Pilar

Hadirnya kaum disabilitas dalam acara sosialisasi Empat Pilar MPR diakui oleh Wakil Ketua MPR Mahyudin sangat menarik dan menjadi bukti bahwa Empat Pilar menyentuh pada semua kalangan.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 17 Mar 2019, 15:46 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2019, 15:46 WIB
Wakil Ketua MPR Apresiasi Kehadiran Kaum Disabilitas Dalam Sosialisasi Empat Pilar
Hadirnya kaum disabilitas dalam acara sosialisasi Empat Pilar MPR diakui oleh Wakil Ketua MPR Mahyudin sangat menarik dan menjadi bukti bahwa Empat Pilar menyentuh pada semua kalangan.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin memberikan sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia, generasi muda, dan 30 orang kaum disabilitas, Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu, 17 Maret 2019.

"Kita hadir di tempat ini karena disamakan persepsi agar Indonesia lebih baik," ujar Wakil Ketua MPR Mahyudin.

"Kita yang hadir di sini adalah orang yang cinta NKRI," tambahnya.

Dijelaskan oleh Mahyudin, acara sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini bukan sekadar memberi ilmu namun juga membangun kesadaran. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara menurut pria asal Kalimantan itu penting sebab tak ada jaminan satu negara utuh selama-lamanya. Dicontohkan dulu ada negara kuat, Uni Soviet, bubar. Uni Soviet sekarang tercerai berai menjadi banyak negara.

"Bahkan bubarnya dengan menyisakan derita dan air mata," tuturnya. 

Disampaikan kepada peserta, Indonesia memiliki ribuan suku. Dirinya membayangkan kalau di Indonesia tak ada alat pemersatu. "Pancasila-lah yang mempersatukan kita," ucapnya.

Agar Indonesia maju maka persatuan harus diperkuat. Dalam persatuan ada stabilitas. Kondisi demikianlah yang perlu dipertahankan.

Dalam menjaga persatuan, diakui bangsa ini mendapat ancaman. Salah satu ancaman, disebut globalisasi.

"Globalisasi mengikis jiwa gotong royong yang selama ini dianut masyarakat menjadi jiwa individualis," ungkapnya.

Individualis membuat orang jadi ingin menang sendiri. "Silaturahmi kita rusak gara-gara beda pilihan politik," kata alumni Universitas Lambung Mangkurat itu.

Menjelang Pemilu banyak berita hoax. Akibatnya, menurut Mahyudin banyak orang termakan fitnah. Untuk mencegah Pemilu tidak menjadi hal yang mengancam keutuhan bangsa, Mahyudin mengajak pada semua untuk menjadikan Pancasila sebagai perilaku dalam keseharian.

"Sepulang dari acara ini kita harap semua mempunyai persepsi yang sama, Indonesia yang maju dan disegani," tegasnya.

Terkait kaum disabilitas yang hadir dalam sosialisasi, Mahyudin mengatakan sosialisasi sudah menjadi kebutuhan rakyat. "Tidak terkecuali kaum disabilitas", ujarnya.

Hadirnya kaum disabilitas dalam acara itu diakui sangat menarik sehingga sasaran Empat Pilar menyentuh pada semua kalangan. "Antusias sekali kaum disabilitas dalam acara ini," ungkap Mahyudin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya