Mahyudin: Persatuan Indonesia Sangat Penting

Wakil Ketua MPR ajak pemuka agama jadi perekat persatuan.

oleh Cahyu diperbarui 18 Mar 2019, 14:13 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 14:13 WIB
MPR RI
Wakil Ketua MPR ajak pemuka agama jadi perekat persatuan. (foto: dok. MPR)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Mahyudin, mengatakan bahwa Empat Pilar MPR merupakan alat pemersatu bangsa. Hal ini ia sampaikan di hadapan para pemuka agama yang datang dari MUI, PGI, KWI, PHDI, Walubi, dan Matakin, dalam acara Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tungga Ika, di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (18/3/2019).

Persatuan, imbuh Mahyudin, sangat penting karena bangsa ini dijajah selama ratusan tahun oleh Belanda. Bukan karena si penjajah merupakan bangsa yang hebat, melainkan karena mereka bisa mengadudomba suku dan golongan di Indonesia.

"Dulu kita dijajah dan diincar bangsa-bangsa Eropa juga karena kaya dengan beragam sumber daya alam," ujarnya.

Menurut Mahyudin, bangsa Indonesia tak hanya kaya dengan sumber daya alam, tetapi juga beragam suku, bahasa, dan agama. Karena itu, ketika Indonesia merdeka, kemerdekaan menjadi jembatan emas untuk mengelola dan mempersatukan semua yang ada.

"Bangsa ini didirikan bukan oleh satu golongan, sehingga bangsa ini untuk semua," kata dia.

Lanjutnya, salah satu tujuan dari kemerdekaan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensejahterakan kesejahteraan umum. Namun, Mahyudin menyesalkan saat ini semua masyarakat sibuk dan fokus pada masalah politik, Pemilu, dan demokrasi.

"Seolah-olah demokrasi menjadi tujuan, padahal hanya sebagai sarana. Apalagi, demokrasi yang ada lebih didominasi transaksional, sehingga menjadi mahal," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mahyudin juga mengajak para pemuka agama di Kalimantan Timur yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) untuk menjadi pelopor persatuan, terutama di tengah situasi politik yang banyak hoax dan fitnah.

"Saya berharap pemuka agama menjadi perekat kerukunan. Kalimantan Timur adalah Indonesia mini, Semua agama, suku, dan bahasa ada," ucapnya.

Mahyudin pun mengingatkan tentang adanya ancaman dan tantangan di tengah persatuan.

"Perbedaan merupakan potensi, namun juga merupakan tantangan. Dengan sosialisasi kita harapkan persatuan di Kalimantan Timur akan semakin baik," kata dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi, mengatakan bahwa Empat Pilar MPR harus tertanam di jiwa masyarakat.

"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang luar biasa. Banyak negara lain bubar tapi kita tetap bersatu. Keragaman tak boleh membuat kita pecah," ujarnya.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya