Suharso Monoarfa dan Air Mata Partai Kakbah di Balik Kasus Romahurmuziy

Suharso Monoarfa telah dikukuhkan sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP menggantikan Romahurmuziy.

oleh Yopi Makdori diperbarui 21 Mar 2019, 08:11 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 08:11 WIB
Kantor DPP PPP Diserang 80 Orang Tak Dikenal
Pengendara melintasi kantor DPP PPP di Jakarta Pusat seusai aksi penyerangan sekelompok orang, Minggu (16/7). Seorang petugas keamanan gedung terluka akibat lemparan batu sekelompok orang tak dikenal dini hari tadi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Usai resmi dikukuhkan sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa menyampaikan pidato pertamanya sebagai Plt Ketum PPP kepada para pimpinan DPC/DPW PPP. Dalam pidatonya, Suharso mengenang sosok Romahurmuziy alias Romi yang baginya sudah seperti adik sendiri.

"Saya tidak pernah bermimpi bisa bediri disini menerima mandat ini. Bagi saya Romi anak saya, adik saya," kata Suharso dengan diiringi cucuran air mata dalam Mukernas PPP ke-3, di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, Rabu (20/3/2019).

Suharso menceritakan, mantan ketum PPP itu sudah seperti meteor yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi calon pemimpin bangsa ke depannya. Dirinya melihat bahwa sejauh ini Romi sudah terbukti memiliki bibit, bebet, dan bobot sebagai calon pemimpin.

Dalam kesempatan itu, Suharso juga mempertanyakan apakah partainya harus berlinang air mata karena kerap terjerat kasus korupsi.

"Kita tahu sebutan partai dengan lambang Kakbah letaknya di Mekah. Mekah asal katanya 'bakkah' artinya air mata. Apakah kemudian partai kita harus berlinang air mata?" tanyanya kepada peserta Mukernas ke-3 PPP.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Masa Lalu

Dirinya juga mempertanyakan hal apa yang telah menghampiri PPP sehingga kekuatan partai berlambang Kakbah itu tiba-tiba runtuh.

"Kakbah yang sebagai lambang kita, simbol partai ini tidak dengan serta merta dan dengan mudah diperoleh. Kita didukung kiyai besar. Kita tahu sejarah itu, kita semua tahu. Entah apa yang menyengat dan menghampiri kita. Kita punya pimpinan yang hebat-hebat di masa lalu. Kita luar biasa di Orde Baru bahkan di reformasi," ungkap Suharso.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya