Top 3 News: Geger Pengakuan AKP Sulman Ajiz soal Netralitas Polri

Top 3 News, AKP Sulman mengaku pernyataan tersebut dilontarkan lantaran emosi karena di mutasi ke Polda Jabar.

oleh Maria FloraNanda Perdana PutraLiputan6.com diperbarui 02 Apr 2019, 08:43 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2019, 08:43 WIB
Mantan Kapolsek Pasir Wangi, Garut, AKP Sulman Ajiz (kiri). (Merdeka.com)
Mantan Kapolsek Pasir Wangi, Garut, AKP Sulman Ajiz (kiri). (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini mengungkap pengakuan AKP Sulman Ajiz yang diperintah Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna untuk menggalang dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin Pada Pilpres 2019.

Namun, belakangan pernyataan tersebut dibantahnya lewat sebuah konfrensi pers yang digelar di Mapolda Jabar, Senin, 1 April kemarin. AKP Sulman mengaku pernyataan tersebut dilontarkan lantaran emosi karena di mutasi ke Polda Jabar.

Kebijakan tersebut dilandasi karena dirinya kedapatan berfoto bersama salah satu tokoh yang kebetulan sebagai panitia deklarasi Prabowo- Sandiaga Uno. Dari sinilah kemudian memunculkan kabar bahwa institusi Polri tidak netral dengan mendukunng salah satu paslon.

Sementara itu, banyak fakta menarik yang berhasil diungkap saat MRT Jakarta mulai beroperasi secara komersil, Senin, 1 April kemarin. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan diskon 50 persen selama satu bulan penuh bagi warga Ibu Kota. 

Tak hanya itu saja, para pengguna moda transportasi ini juga telah dimudahkan dengan fitur Transit yang sudah tersedia di Google Maps. Di sana dapat terlihat informasi mengenai rute, jadwal, hingga waktu tiba dari MRT. 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Senin, 2 April 2019:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Ralat Penyataan Soal Netralitas Polri, AKP Sulman Aziz Mengaku Emosi Dimutasi

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan kepada pers di Mapolda Jabar, Kamis (25/10/2018). (Huyogo Simbolon)

Mantan Kapolsek Pasir Wangi, Garut, AKP Sulman Ajiz sebelumnya mengaku diperintah menggalang dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin Pada Pilpres 2019. Namun, kini dia meralat pernyataan yang terkait dugaan Polri tidak netral tersebut.

Dia mengaku telah membuat kesalahan dengan mengeluarkan pernyataan itu. Pernyataannya itu diakuinya berlatar belakang emosi dan permasalahan pribadi dengan Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna.

"Kemarin saya telah melaksanakan preskon di Lokataru, disiapkan Haris Azhar. Dalam kegiatan tersebut saya sudah melakukan kesalahan. Saya menyatakan bahwa Polri tidak netral dalam pilpres 2019 ini," kata AKP Sulman Ajiz didampingi Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hata, Senin (1/4/2019).

 

Selengkapnya...


2. Mulai Beroperasi, Ini 4 Fakta Menarik Mengenai MRT Jakarta

Bulan Depan Masyarakat Bisa Ikut Uji Coba MRT
Dua kereta MRT berada di stasiun Lebak bulus Jakarta, Senin (25/2). Pada 5 Maret nanti pihak Kereta MRT akan membuka pendaftaran uji coba umum. Dengan begitu, masyarakat bisa mengikuti progres pembangunan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mass Rapid Transit (MRT) resmi beroperasi secara komersial, Senin (1/4/2019). Bahkan untuk menarik warga agar segera beralih ke moda transportasi baru ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan potongaan harga sebesar 50 persen dari tarif yang telah ditentukan, yakni Rp 15 ribu.

Harga kartu MRT single trip tersebut bersifat deposit. Seperti halnya kartu commuter line, pengguna MRT dapat melakukan refund atau dikembalikan begitu sampai di stasiun tujuan.

Meski telah berbayar, selama bulan April ini, Pemprov DKI memberikan diskon sebanyak 50 persen bagi warga yang ingin menggunakan MRT.

Lantas apa alasan Anies hingga memberikan potongan harga sebesar itu?

 

Selengkapnya...


3. KPK Tahan Markus Nari Tersangka Kasus E-KTP

Dua Tahun Sebagai Tersangka, Markus Nari Resmi Ditahan KPK
Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Golkar, Markus Nari memakai rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin (1/4). Markus Nari resmi ditahan KPK terkait dugaan korupsi e-KTP selama dua tahun. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan tersangka kasus korupsi e-KTP, Markus Nari (MN).

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyampaikan, mantan anggota Komisi II DPR RI dari fraksi Golkar itu ditahan selama 20 hari ke depan.

Dengan ditahannya Markus Nari, KPK telah mengantarkan delapan tersangka ke penjara dalam kasus e-KTP.

Ketujuh orang lainnya adalah mantan pejabat Ditjen Dukcapil Kemendagri Irman dan Sugiharto yang masing-masing 15 tahun penjara, mantan Ketua DPR Setya Novanto yang juga 15 tahun penjara, pengusaha Andi Narogong selama 13 tahun penjara, dan Anang Sugiana Sudihardjo seberat 6 tahun penjara.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya