Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mulai menerapkan pembayaran karcis secara digital pada Kereta Rel Listrik (KRL) dalam waktu dekat.
Deputi II PT KAI Daop I Jakarta, Junaidi Nasution menjelaskan, nantinya pembelian karcis KRL akan diberlakukan non tunai secara keseluruhan. Artinya, hanya bisa menggunakan e-money dan uang elektronik.
"Sekarang sudah enggak modelnya lagi pakai uang tunai. Kita harus menyosialisasikan. Kalau enggak, kita ketinggalan," katanya seperti dilansir dari Antara, Rabu, 3 Maret 2019.
Advertisement
Dia mengungkapkan, kini PT KAI sudah menggaet perusahaan aplikasi uang elektronik bernama LinkAja.
LinkAja merupakan gabungan dari tujuh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Telkomsel, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), Pertamina, dan Asuransi Jiwasraya.
Junaidi mengatakan, LinkAja sengaja dipilih PT KAI karena untuk menyinergikan antar perusahaan BUMN. Sedangkan aplikasinya sudah bisa diunduh di Playstore.
Khusus untuk karcis KA, ketika melakukan transaksi, barcode dalam aplikasi LinkAja discan untuk ditukarkan dengan karcis berbentuk fisik menggunakan mesin cetak mandiri di Stasiun keberangkatan.
Sedangkan untuk KRL yang baru akan diterapkan, nantinya barcode discan saat hendak masuk Stasiun keberangkatan.
"Jadi pembelian karcis itu tidak perlu ngantre. Khusus KA sudah (berlaku) sejak Februari," jelas Junaidi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dipaksa Pakai Uang Elektronik
Kini, sedikit demi sedikit PT KAI mulai menyosialisasikan penggunaan LinkAja. Seperti halnya dalam acara menjual sembako murah pada kegiatan Pasar Murah KAI di Stasiun Bogor Kota Bogor Jawa Barat, Senin (2/4/2019).
Masyarakat 'dipaksa' menggunakan LinkAja untuk bertransaksi. "Ini sekaligus menyosialisasikan bahwa kereta nantinya non tunai. Kami menggunakan e-money, atau uang elektronik berupa LinkAja," tutupnya.
Advertisement