Liputan6.com, Jakarta - CEO Seknas Prabowo-Sandiaga, M Taufik mempertanyakan razia kendaraan yang akhirnya menemukan ribuan formulir C1 asal Boyolali Jawa Tengah.
"Enggak ngerti gitu loh, mana ada di Jalan Besuki jadi ada razia? Jalan Besuki tuh jalan kampung," kata Taufik di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Karena hal itu, dia meminta pihak Bawaslu dapat memproses secara lebih detail. Seperti halnya meminta keterangan dari pihak lainnya.
Advertisement
"Harus kita telusuri siapa. Kan sederhana loh sebenarnya kalau menelusurinya. Cari yang pesen taksi online siapa," jelasnya.
Sebelumnya, politikus Partai Gerindra M Taufik membantah ribuan form C1 yang diamankan polisi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat berasal dari Seknas Prabowo-Sandi. Taufik yang juga menjabat sebagai CEO Seknas Prabowo-Sandi itu menegaskan, pihaknya tidak pernah mengumpulkan formulir C1.
"Itu bohong ya, fitnah. Berita itu sama sekali tidak betul. Seknas tidak pernah mengumpulkan (form) C1, tidak pernah mengirimkan C1 ke BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi)," ujar Taufik di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Razia Lalu Lintas
Ribuan form C1 Pilpres 2019 asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah itu ditemukan polisi saat menggelar razia lalu lintas di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu 4 Mei 2019. Dokumen tersebut disimpan pada dua boks dan dimasukkan ke dalam sebuah mobil Daihatsu Sigra.
Dari foto yang beredar, tampak boks berisi ribuan form C1 itu tertulis alamat tujuan, 'Kepada Yth Bapak Toto Utomo Budi Santoso, Direktur Satgas BPN PS, Jl Kertanegara No 36 Jakarta Selatan'. Juga tertulis 'Dari Moh Taufik Seknas Prabowo-Sandi, Jl HOS Cokro Aminoto nomor 93 Menteng Jakarta Pusat' sebagai pengirim.
Taufik menegaskan, kop surat yang ditemukan bersama ribuan formulir C1 itu bukan kop surat resmi Seknas Prabowo-Sandi. Dia lantas menunjukkan perbedaan kop surat yang dimaksud.
Advertisement