Imam Besar Istiqlal Ajak Umat Islam Dinginkan Suasana Usai Pemilu Serentak

Nasaruddin menganggaap wajar apabila ada riak-riak yang timbul di tengah proses demokrasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2019, 08:41 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2019, 08:41 WIB
Ahmad Romadoni/Liputan6.com
Imam besar Istiglal KH Nasaruddin Umar (Ahmad Romadoni/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengajak umat Islam sebagai penduduk mayoritas di Indonesia memanfaatkan bulan suci Ramadan untuk mendinginkan suasana pasca-Pemilu Serentak 2019.

Nasaruddin mengajak umat Islam memperbanyak ibadah, silaturahim, saling memaafkan, dan menahan diri untuk tidak saling menyakiti. Ia mengimbau kepada elit politik dan tokoh publik untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang bisa memanaskan suasana.

"Kita jangan menjadi faktor penyebab situasi semakin keruh, tapi jadilah faktor yang dapat membikin situasi menjadi lebih tenang," kata Nasaruddin seperti dikutip dari Antara, Jumat 10 Mei 2019.

Nasaruddin menganggaap wajar apabila ada riak-riak yang timbul di tengah proses demokrasi. Menurutnya, hal itu adalah bumbu-bumbu demokrasi.

"Lebih baik seperti itu, daripada terlihat suasana yang adem, tapi sebenarnya terlihat mencekam. Kalau itu terjadi, ledakannya bisa seperti di Suriah, Irak, Afghanistan. Tentunya kita tidak ingin seperti itu," ujarnya.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengingatkan bahwa bangsa Indonesia harus lebih fokus untuk membangun negeri ini, juga sumber daya manusianya, agar bisa bersaing dengan negara-negara yang sudah maju lainnya.

"Dan kalau perlu kita bisa melebihi negara-negara lainnya. Karena kita ini kan berobsesi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, yakni negeri yang sangat indah dan penuh dengan pengampunan Tuhan," kata Nasaruddin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya