Polisi: Tidak Benar Personel Kami Masuk ke Masjid Kejar Pengunjuk Rasa

Menurut Argo, unjuk rasa yang terjadi pada Selasa 21 Mei 2019 malam awalnya berlangsung dengan damai. Namun, ada segelintir masyarakat yang diduga memprovokasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mei 2019, 07:49 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2019, 07:49 WIB
Jalan Ditutup, Para Pekerja di Kawasan Thamrin Harus Berjalan Kaki
Petugas kepolisian berjaga di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (21/5). Akibat adanya aksi masa tolak hasil pemilu 2019 membuat sejumlah ruas jalan di kawasan tersebut di tutup. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono memastikan, personel kepolisian tidak masuk ke dalam masjid untuk mengejar para pengunjuk rasa. Argo menegaskan, isu tersebut tidak benar.

"Ada isu bahwa personel pengamanan masuk ke masjid-masjid untuk mengejar pengunjuk rasa adalah tidak benar," kata Argo di Jakarta, Kamis (22/5/2019).

Menurut Argo, unjuk rasa yang terjadi pada Selasa 21 Mei 2019 malam awalnya berlangsung dengan damai. Namun, ada segelintir masyarakat yang diduga memprovokasi. Alhasil, bentrokan terjadi hingga Rabu (22/5/2019) dini hari tadi.

"Tapi semua sudah bisa kita atasi," ucap Argo.

Argo mengatakan, hingga kini anggotanya masih terus berjaga di sekitar kantor Badan Pengawas Pemilu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengawal aksi 22 Mei.

"Semua masih lengkap dikendalikan oleh Kapolres Jakpus selaku Kapam objek," kata Argo.

 

Reporter: Ronald

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya