Jakarta - Jajaran Polda Sulawesi Tenggara (Sulteng) mengamankan 81 orang diduga pelaku pembakaran 87 rumah di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Mereka adalah warga Desa Sampuabolo yang sebelumnya terjadi bentrok antar desa tersebut.
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhart menyatakan, 81 orang terduga pelaku masih dalam perjalanan dari Kabupaten Buton menuju Kendari. Mereka akan diperiksa intensif.
"Tadi pagi berhasil diamankan 81 diduga pelaku pembakaran dari warga Desa Sampuabolo. Mereka sedang dalam proses pergeseran dari Buton menuju Kendari, karena nanti proses penyidikannya akan dilakukan di Polda Sultra,” kata Harry saat dihubungi JawaPos.com, Sabtu (8/6/2019).
Advertisement
Harry menuturkan, 81 orang tersebut belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Status mereka hingga kini masih diduga sebagai pelaku pembakaran.
“Semuanya statusnya masih diduga pelaku dan terpriksa. Nanti kalau sudah dilakukan pemeriksaan di Polda baru nanti bisa ketahuan perannya masing-masing,” jelas Harry.
Sebelumnya, 87 unit rumah di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara habis dilalap sijago merah. Terbakarnya rumah tersebut dilakukan oleh sekelompok pemuda dari Desa Sampuabalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Kejadian tersebut bermula, pada Selasa 4 Juni sekitar pukul 21.00 Wita, saat sekelompok pemuda dari Desa Gunung Jaya melakukan pawai motor melintasi Desa Sampuabalo dengan cara menggas-gas sepeda motornya. Sehingga memancing kemarahan masyarakat dari Desa Sampuabalo.
Lalu, pada Rabu 5 Juni, sekitar pukul 13.00 Wita, pemuda dari Desa Sampuabalo menggunakan motoro hendak menuju ke SP1 atu Ambuau untuk menemui keluarganya dalam rangka silaturahim.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Lempar Batu
Masih dihari yang sama, sekitar pukul 14.00 Wita, sekelompok pemuda berjumlah kurang lebih 100 orang dari Desa Sampuabalo menyerang ke Desa Gunung Jaya dengan melemparkan batu ke rumah-rumah warga. Sehingga masyarakat Desa Gunung Jaya membalas dengan lemparan batu tersebut.
“Karena banyaknya pemuda dari Desa Sampuabalo, sehingga masyarakat Desa Gunung Jaya langsung lari dan mengamankan diri di Desa tetangga dan beberapa pemuda dari Desa Sampuabalo langsung membakar rumah dengan menggunakan, bom molotov dan bensin,” pungkasnya.
Advertisement