Demokrat Minta Koalisi Adil Makmur Bubar, PAN: Ada Target yang Mau Dicapai

Saleh menduga, ucapan itu terlontar karena Partai Demokrat sudah mendapatkan tawaran politik yang lebih baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2019, 18:44 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2019, 18:44 WIB
Bersama Tokoh Koalisi Indonesia Adil Makmur, Capres Prabowo Sapa Pendukung di Bogor
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto saat berorasi di depan pendukungnya di area Stadion Pakansari, Kab Bogor, Jumat (29/3). Kampanye terbuka itu dihadiri sejumlah tokoh partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Wasekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menanggapi ucapan Wasekjen Partai Demokrat Rachlan Nashidik yang menyarankan Prabowo Subianto segera membubarkan Koalisi Indonesia Adil Makmur.

Saleh menduga, ucapan itu terlontar karena Partai Demokrat sudah mendapatkan tawaran politik yang lebih baik.

"Itu pendapat sepihak Partai Demokrat. Mungkin Demokrat melihat bahwa mereka sudah tidak lagi bagian dari koalisi. Atau mungkin mereka mau keluar karena ada tawaran yang lebih baik," kata Saleh saat dihubungi merdeka.com, Minggu (9/6/2019).

Selama ini para elite Demokrat sering menyampaikan pendapat dengan nada-nada seperti itu. Saleh yakin pasti ada sesuatu hal yang ingin dicapai oleh partai berlambang mercy tersebut.

"Nada-nada seperti ini kelihatannya banyak disampaikan oleh para pengurus Demokrat. Tentu ada target dan sasaran yang mau dicapai," ungkapnya.

Meski begitu, PAN tidak ingin ikut campur pada urusan internal Partai Demokrat. Sebab, kata dia, tidak ada paksaan untuk tetap bergabung di Koalisi Adil Makmur.

"PAN tidak bisa mencampuri sikap politik partai lain. Kami menghargai semua pilihan yang ada," ucapnya.

Lanjutnya, PAN juga nantinya bisa saja menentukan keputusan politiknya tanpa dicampuri pihak lain. Walau saat ini PAN belum menentukan sikap politik yang baru.

"PAN belum memiliki sikap politik terbaru. Kalaupun ada, tentu akan dibahas di internal partai. Kalau komunikasi lintas partai, itu tentu dimaksudkan untuk menjaga keteduhan dan menghindari kegaduhan. Itu tentu tugas semua pihak," tandasnya.

Gugatan MK Tak Wakili Partai

Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Rachlan Nashidik meminta capres nomor urut 02Prabowo Subianto untuk segera membubarkan Koalisi Indonesia Adil Makmur. Alasannya, kata dia, gugatan hasilPilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai persyaratan partai koalisi.

"Pak @prabowo, Pemilu udah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan Capres. Tak terpilih sebagai anggota Partai. Saya usul, kamu segera bubarkan Koalisi dalam pertemuan yang dijadwalkan," kata Rachlan dalam akun Twitter resminya, Minggu (9/6/2019).

Reporter: Sania Mashabi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya