Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat mengisyaratkan, kalangan dari aktivis 1998 bisa duduk sebagai menteri di kabinet yang baru ataupun jadi Duta Besar.
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono, mendukung nama Adian Napitupulu sebagai salah satu kandidat masuk sebagai menteri.
"Adian memang Kader PDI Perjuangan yang paling pantas diberikan posisi Menteri di Kabinet Joko Widodo, jika MK tidak mendiskualifikasi pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin," ucap Arief kepada Liputan6.com, Senin (24/6/2019).
Advertisement
Dia menilai, Adian aktivis 98 yang mempunyai karakter yang kuat, dalam memperjuangkan cita cita Reformasi 98.
"Dia politisi yang jujur dan mumpuni untuk menduduki jabatan Menteri. Dan yang Paling penting dia Punya kesetiakawanan yang tinggi," ungkap Arief.
Saat ditanya apakah pujian yang dilontarkan Arief sebagai indikasi Gerindra ingin juga mendapatkan jabatan menteri ataupun posisi lain, seperti Ketua MPR. Dia membantahnya.
"Ya enggaklah," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Singgung Nama Aktivis 98
Presiden Jokowi sempat menyinggung nama aktivis 98 sekaligus politikus Adian Napitupulu saat berbicara soal menteri dalam pemerintahan, kala menghadiri acara halal bihalal dengan Aktivis 98 di Jakarta, Minggu (16/6/2019).
Awalnya Presiden Jokowi mengatakan aktivis 98 banyak yang sudah menjadi kepala daerah baik bupati, wali kota hingga gubernur. Aktivis 98 juga sudah ada yang menjadi wakil rakyat sebagai anggota DPR RI.
Namun dia mengatakan belum ada aktivis 98 yang menjadi menteri.
"Berkaitan dengan aktivis 98, ini adalah pelaku sejarah, memang sebagian besar sudah ada yang menjabat bupati, DPR, walikota atau jabatan lain tapi saya juga mendengar ada yang belum. Saya lihat menteri belum," kata Jokowi seperti dikutip dari Antara.Â
Sesaat setelah pernyataan Jokowi itu para aktivis 98 yang hadir lantas meneriakkan nama Adian Napitupulu sebagai bentuk dukungan kepada politisi PDIP itu untuk masuk dalam pemerintahan mendatang.
​​​​​​"Adian, Adian, Adian," kata para aktivis 98.
Presiden pun kembali melanjutkan pidatonya, bahwa bisa saja dengan kemampuan yang ada, aktivis 98 tidak hanya menjabat menteri, namun bisa sebagai duta besar, atau di perusahaan BUMN.
"Tetapi saya selalu melihat yang bersangkutan memang harus memiliki kapasitas, kepemimpinan, karakter kuat dalam mengeksekusi, memiliki keberanian sebagai eksekutor dalam setiap keputusan yang sulit seperti apapun," jelas Presiden.
Dia mengatakan potensi tersebut banyak dan ada di aktivis 98 yang pada sore itu hadir dalam acara halal bihalal.
"Saya tidak ingin menyebut nama dulu, tapi banyak yang mendukung Adian, Bung Adian," kata Jokowi seraya tersenyum.
Advertisement