Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria menodongkan pistol ke salah satu warga di Bukit Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat viral di medis sosial. Belakangan diketahui aksi koboi itu dilakukan oleh anggota polisi berpakaian preman.
Hal itu sebagaimana klarifikasi yang diunggah lewat akun Instagram @divisihumaspolri. Dalam dua unggahan yang diposting pada Rabu 3 Juli 2019, dijelaskan bahwa polisi itu tengah memergoki aksi premanisme di kawasan tersebut.
Pelaku premanisme disebut cukup meresahkan warga dan pengendara yang lewat di jalan itu. Akhirnya, petugas memberikan peringatan agar pria itu tidak lagi mengulangi perbuatannya.
Advertisement
Adapun narasi dalam unggahan @divisihumaspolri yang pertama adalah sebagai berikut.
FAKTA POLISI KOBOI PELINDUNG MASYARAKAT.
Video dengan judul "AKSI INTIMIDASI DI KBB MENGGUNAKAN SENJATA API" direkam dan diunggah oleh orang yang tidak bertanggung jawab, Minggu, (30/06/19) pukul 14.30 WIB. Dan disebarkan melalui medsos, tanpa cek dan mencari tahu fakta yang sebenarnya..
Fakta yang sebenarnya adalah Polisi memberikan peringatan, terhadap pelaku pemerasan, pemalakan, pengancaman dan penganiayaan yang meresahkan warga..
Tindakan Polisi ini mendapat pujian dari Netizen. .- TERIMAKASIH PAK POLISI - .
Kemudian unggahan kedua berisikan potongan foto komentar dari para netizen yang mendukung langkah petugas yang menertibkan premanisme di kawasan Lembang, Bandung, Jawa Barat.Â
Polisi yang tak diketahui identitasnya itu menggagalkan aksi premanisme yang sudah meresahkan masyarakat, tepatnya di Desa Mekarwangi, Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kronologi
Aksi koboi yang viral di media sosial dengan judul "Aksi Intimidasi di KBB Menggunakan Senjata Api" tersebut direkam, dibuat dan diviralkan oleh orang yang tak bertanggung jawab pada Minggu, 30 Juni 2019, pukul 14.30 WIB. Kemudian disebarkan di media sosial tanpa mengecek dan mencari tahu fakta yang sebenarnya.
Fakta sebenarnya adalah, ada seorang polisi tanpa seragam diberhentikan saat melintasi jalan tersebut. Setelah pelaku memeras dan mengancamnya, polisi tersebut memberikan peringatan kepada pelaku untuk menghentikan aksi premanisme.
Pelaku dikatakan sering melakukan pemerasan, pengancaman dan penganiayaan, bahkan terhadap ibu kandung dan saudara kandungnya. Sontak hal tersebut mengundang pujian, apresiasi dan tanggapan positif dari masyarakat.
Advertisement