Liputan6.com, Jakarta - Kepala Humas dan Pusat Data BNPB meninggal dunia](4006580 "") di Guangzhou, China, saat menjalani pengobatan kanker paru yang dideritanya.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) menyatakan di saat-saat terakhirnya, Sutopo didampingi oleh istrinya Retno Utami, kerabat, dan sejumlah warga Indonesia yang tinggal di Guangzhou. Selanjutnya, KJRI hingga kini terus berupaya agar jenazah Sutoo dapat segera dipulangkan ke Indonesia secepatnya.
"Kami berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait di Tiongkok seperti pimpinan rumah sakit, Bea Cukai Tiongkok dan pimpinan kantor perwakilan Garuda Indonesia untuk memastikan agar jenazah almarhum dapat dipulangkan ke Tanah Air secepatnya," tulis KJRI dalam keterangan resminya, Minggu (7//7/2019).
Advertisement
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan proses pemulangan jenazah Sutopo akan dilakukan secepatnya. Dia mengaku sejauh ini telah berkoodinasi dengan pihak KJRI agar secepatnya dapat segera melakuan upaya tersebut.
"Teman-teman di KJRI Guanzhou akan terus update kemajuan proses administrasi dan logistik lainnya,” ucap Faizasyah saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (7/7/2019)
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi sebelumnya telah menghubungi istri Sutopo dan menyampaikan belasungkawa pada pihak keluarga.
Menurutnya Kemlu akan memberikan bantuan maksimal untuk pemulangan jenazah.
"Ibu Menlu sudah bicara secara langsung dengan istri Almarhum, dengan ibu Sutopo menyampaikan belasungkawa dan juga memberikan kesiapan KJRI, atau Kemlu memberikan bantuan semaksimal mungkin untuk proses pemulangan jenazah," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Diserahkan ke BNPB
Sesampainya jenazah di Indonesia, Faizasyah menyebut, Kemlu akan menyerahkan proses penyemayaman kepada pihak BNPB.
Menurut dia, Kemlu hanya memfasilitasi terkait pemulangan Kepala Pusat Data dan Humas BNPB itu.
"Nah itu silahkan dicek kepada BNPB. Kita hanya memfasilitasi kepulangan ke tanah air. Selanjutnya nanti silahkan ditanyakan ke BNPB," kata dia.
Advertisement