Lomba Kompetensi Siswa, Ajang Promosi Keahlian SMK yang Siap Kerja

Pondasi pendidikan harus kuat, agar mampu mencetak SDM yang memiliki kompetensi tinggi.

oleh stella maris pada 15 Jul 2019, 17:44 WIB
Diperbarui 17 Jul 2019, 00:15 WIB
LKS SMK Nasional
Peserta LKS SMK Nasional bidang keahlian Electronic Instalation/Stella Maris.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sukses menggelar kegiatan Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) tingkat Nasional 2019. Acara yang digelar pada 7-13 Juli itu melibatkan 759 peserta dari 34 provinsi di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengungkapkan bahwa SMK mampu menghasilkan individu yang berkompeten dan siap kerja. "Maka dengan adanya kegitan ini diharapkan dapat menggambarkan kualitas SMK," kata Didik.

Senada dengan Didik, Direktur Pembinaan SMK, Bakrun juga menjelaskan bahwa pelajar SMK bukan sekadar diasah kemampuan atau keterampilannya. Dalam perlombaan ini, mereka juga harus menunjukkan kelebihan lainnya.

"Kegiatan ini juga sekaligus ntuk meningkatkan daya saing anak, agar mempunya jiwa yang tangguh, jujur, dan disiplin," jelas Bakrun.

Bakrun bahkan melaporkan bahwa setiap bidang lomba di kompetisi ini mengalami peningkatakan. Pesertanya naik sekitar 30 persen dibandingkan tahun lalu. Dengan adanya kenaikan tersebut, maka keikutsertaan peserta dari Jawa dan luar Jawa juga naik.

Acara Meriah

LKS SMK Nasional
Tarian dari SMK 2 Kasihan Yogyakarta di acara pembukaan LKS SMK Nasional/Stella Maris.

LKS SMK tingkat nasional digelar untuk ke-27 kalinya. Tahun ini acara diselenggarakan di Yogyakarta dan dari 32 bidang lomba, tempat kompetisi digelar berbeda atau terpisah sesuai kebutuhan.

LKS SMK Nasional 2019 diselenggarakan dibeberapa tempat berbeda karena menyesuaikan kebutuhan bidang keahlian, seperti di Jogya Expo Center (JEC), Fakultas Teknik UMY, dan SMK 6 Yogyakarta.

Namun sebelum perlombaan benar-benar dimulai pada Selasa 7 Juli 2019, panitia menyuguhkan sejumlah acara menarik. Di pembukaan acara misalnya, ada tari-tarian dan lagu-lagu yang di-medley dari SMK 2 Kasihan.

Belum lagi ada penampilan memukai dari jebolan Indonesian Idol, Brisia Jody. Tak hanya itu saja, panitia juga menghadirkan sejumlah booth yang menguntungkan para pelajar SMK dan pengunjung.

Booth-booth tersebut menawarkan produk lokal atau kekhasan dari masing-masing provinsi. Salah satu yang paling menarik adanya kegiatan pendukung Job Matching.

Kasubdit Perserta Didik Direktorat PSMK Nur Widyani yang juga Ketua LKS Nasional 2019 menjelaskan, Job Matching menjadi wadah bertemunya para pencari kerja tamatan SMK dengan dunia usaha dan industri.

"Total ada 60 industri yang siap berbagai informasi dengan para pencari kerja ini. Jadi modelnya seperti interview kerja, ada yang langsung isi form, ada juga yang langsung ditest dengan pelaku industrinya," jelas Nur.

Dilirik Perusahaan

SMK kini menjadi sekolah yang paling diincar dunia industri dan usaha. Alasannya pasti. Itu karena pelajar lulusan SMK memiliki keahlian di masing-masing bidang keahlian yang dibutuhkan perusahaan.

"Maka dari itu, mutu pendidikan anak bangsa menjadi penentu masa depan. Itulah sebabnya pondasi pendidikan harus kuat, agar mampu mencetak SDM yang memiliki kompetensi tinggi, sehingga dapat berperan penting dalam dunia industri nantinya," jelas Bakrun.

Bakrun mengatakan ada sekitar 60 perusahaan yang ikut mendukung jalannya acara LKS SMK Nasional 2019. Salah satunya PT Kawan Lama Sejahtera, distributor penyedia peralatan industri teknik dan komersial terdepan di Indonesia berpengalaman selama 64 tahun.

LKS SMK Nasional
Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud bersama peserta LKS SMK Nasional bidang keahlian Metrologi/Stella Maris.

Dalam pelaksanaan LKS SMK Nasional bertema Kompeten Menyongsong Industri 4.0, Kawan Lama ikut serta menguji kompetensi siswa SMK untuk 5 bidang lomba teknik, yaitu Automobile Technology, Metrology, Welding, CNC Milling, dan CNC Turning.

"Kawan Lama ikut berpartisipasi mendidik bangsa khususnya pendidikan vokasi karena bangsa Indonesia membutuhkan tenaga kejuruan yang mampu mengoperasikan alat-alat dengan sistem komputerisasi. SMK dari tahun ke tahun harus semakin naik kelas, terlebih dalam urusan skill. Sebelumnya mengoperasikan alat konvensional, sekarang harus mampu menggunakan mesin komputerisasi, agar kompeten untuk menyongsong Industri 4.0," ujar Komisaris PT Kawan Lama Sejahtera, Tony Sartono.

Sekadar informasi, LKS SMK Nasional 2019 mendapati juara di masing-masing bidang keahlian. Juara umum LKS SMK Nasional adalah kontingen dari Jawa Tengah.

 

(Adv)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya