Instalasi Bambu Getih Getah di Bundaran HI Dirobohkan

Alasan pembongkaran instalasi bambu Getih Getah karena kondisi yang mulai rapuh.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 18 Jul 2019, 10:33 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2019, 10:33 WIB
Bambu Getih Getah
Petugas Dinas Kehutanan DKI Jakarta membongkar instalasi bambu Getih Getah di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Kamis (18/7/2019) dini hari. Karya seni tersebut rencananya akan diganti dengan taman dan setelah dibongkar, bambu itu akan dibawa ke tempat pembuangan sampah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Instalasi seni bambu Getih Getah yang dibangun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Agustus 2018 lalu akhirnya dibongkar. Pembongkaran dilakukan sejak Rabu 17 Juli 2019 malam.

Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati membenarkan pembongkaran tersebut. Ia mengatakan, alasan pembongkaran instalasi bambu Getih Getah karena kondisi yang mulai rapuh.

"Dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh. Khawatir rubuh," kata Suzi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Saat ini, kata Suzi, bambu tersebut tidak dapat digunakan kembali. Sementara lahan bekas tempat bambu akan ditanami sejumlah tanaman hias.

"Tidak dapat digunakan lagi. Sekarang ditanam border semak ground cover sambil menunggu instalasi lainnya," ucapnya dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Biaya Rp 550 Juta

Instalasi bambu "Getih Getah"
Pengunjung Car Free Day berfoto dekat instalasi bambu "Getih Getah" di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (19/8). Karya dari seniman bernama Joko Avianto itu diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta pada 16 Agustus 2018 lalu. (Merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, instalasi seni bambu ini dipajang masih dalam rangka menyambut perhelatan Asian Games 2018.

Instalasi seni bambu tersebut merupakan hasil karya dari seniman Joko Avianto. Biaya pembuatan serta pemasangan instalasi seni bambu itu menelan biaya Rp 550 juta yang berasal dari 10 BUMD DKI dengan sistem konsorsium.

"Bambunyanya boleh bengkok, tapi niatnya lurus," kata Anies saat itu.

Anies menambahkan, ide instalasi bambu ini bermula pada Oktober 2015 saat ia menghadiri Frankfurt Book Fair.

"Salah satu yang ditunjukkan di sana adalah karya bambu dari Pak Joko, Mas Joko ini. Lalu saya minta Mas Joko untuk membuat instalasi di Jakarta," kata Gubernur DKI Anies Baswedan di Velodrome, Jakarta Timur, Rabu 15 Agustus 2018 lalu.

Anies mengatakan, bambu sering diremehkan. Oleh karena itu, ia ingin menunjukkan bahwa bambu adalah benda bernilai tinggi.

Instalasi seni itu, menurut Anies, sengaja dipilih dari bambu dengan harapan agar masyarakat tahu kelebihan-kelebihan bambu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya