Selesai Uji Kompetensi Capim KPK, Laode Syarif Pesimis Terpilih Lagi

Laode mengaku bersyukur bila dirinya dinyatakan tidak dapat melanjutkan seleksi calon pimpinan lembaga antirasuah itu.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 18 Jul 2019, 18:13 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2019, 18:13 WIB
Konpers OTT Romahurmuziy
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif memberikan keterangan terkait OTT Ketum PPP Romahurmuziy, di gedung KPK, Sabtu (16/3). KPK mengamankan uang total Rp 156 juta dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Surabaya pada Jumat (15/3). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif pesimis lulus seleksi uji kompetensi calon pimpinan KPK yang digelar di gedung Kementerian Pertanian, Cilandak, Jakarta Selatan.

Laode bahkan mengaku bersyukur bila dirinya dinyatakan tidak dapat melanjutkan seleksi calon pimpinan lembaga antirasuah itu.

"Saya enggak optimis, keterima Alhamdulillah, enggak keterima Alhamdulillah banget, biasa aja. Kan sudah tahu lelahnya kerja di KPK, jadi biasa aja," kata Laode, Kamis (19/7/2019).

Sebelumnya, Laode Muhammad Syarif membandingkan uji kompentesi calon pimpinan KPK. Menurut dia, kali ini jauh lebih modern.

"Yang dulu sih beda, bedanya dulu kami menulis makalah itu dengan tulis tangan ,jadi hari ini lebih bagus karena menggunakan komputer," kata Laode.

Laode mencalonkan kembali menjadi pimpinan KPK. Dia bersama dengan 188 orang lain menjalani Uji Kompentensi. Tesnya dibagi menjadi dua jenis yaitu menjawab soal pilihan ganda dan membuat makalah.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

TIngkatkan Koordinasi Penegak Hukum

Bebaskan Terdakwa, KPK Tunjukkan Barang Bukti Suap Hakim Balikpapan
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif dan Juri Bicara KPK Febri Diansyah memberi keterangan pers terkait OTT hakim PN Balikpapan Kayat di Gedung KPK, Sabtu (4/5/2019). KPK mengamankan uang muka Rp 100 juta, Jhonson Siburian, Sudarman dan Kayat sebagai tersangka. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam makalah, Laode menguraikan rencana untuk mengintegrasikan program pencegahan dan penindakan.

Kemudian, meningkatkan koordinasi dan supervisi antar lembaga penegak hukum. Terakhir, berupaya sekuat tenaga untuk meningkatkan pendapatan negara.

"Oleh karena itu sektor-sektor yang menjadi sumber pendapatan negara kita perbaiki tata kelolanya seperti sumber daya alam, perpajakan, penindakannya harus fokus yang besar-besar seperti itu," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya