Puting Beliung Siang Bolong Bikin Panik Warga Tamansari Bogor

Angin berputar melingkar dan mengangkat pasir berwarna coklat di tengah lapangan sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (5/8/2019).

oleh Achmad Sudarno diperbarui 05 Agu 2019, 17:10 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 17:10 WIB
Achmad Sudarno/Liputan6.com
Puting beliung menerjang Kota Bogor Senin siang.

Liputan6.com, Bogor - Pusaran angin puting beliung di Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sempat membuat panik warga.

Dalam rekaman video yang tersebar di media sosial, angin yang disebut sebagai puting beliung mendadak muncul di tengah lapangan bola, dekat SDN Sirnagalih, pinggir Jalan Raya Kapten Yusuf.

Angin berputar melingkar dan mengangkat pasir berwarna coklat di tengah lapangan sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (5/8/2019).

Angin itu terus berputar makin besar di tengah terik matahari, kemudian melewati lapak pedagang yang ada di pertigaan jalan dekat Kantor Kecamatan Tamansari.

Dalam video berdurasi 30 detik itu menggambarkan kepanikan warga. Sejumlah ibu-ibu, satu diantaranya menggendong anak kecil terlihat berlari dari serangan angin puyuh puting beliung. Sementara beberapa orang lainnya terdengar sedang mengucapkan kalimat-kalimat istighfar dan takbir.

Seorang pria berseragam PNS beteriak meminta beberapa pemilik warung untuk berlari mencari perlindungan. Hal ini dikarenakan dari arah belakang kios terlihat pusaran angin mengarah lapak dagangan mereka.

"Awas, awas. Cepetan keluar, keluar," ujar seorang pria berseragam warna coklat itu.

Namun tak lama kemudian, pusaran angin berwarna coklat tersebut tiba-tiba menghilang sehingga tidak sampai merusak tempat usaha mereka.

"Tidak ada kerusakan bangunan. Cuma angin puyuh sempat membuat warga panik," kata Kurniawan, warga setempat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Puting Beliung Kecil

Sementara itu, Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor Hadi Saputra menjelaskan, angin tersebut yang berputar itu disebut puting beliung kecil.

Angin tersebut terbentuk karena adanya perbedaan tekanan antara lapisan udara akibat perbedaan suhu udara. Karena permukaan udara di bawah lebih panas dari suhu udara di atas sehingga terbentuk arus putaran.

"Angin ini paling sering muncul di musim pancaroba. Dan seluruh wilayah Bogor berpotensi terjadin angin seperti ini," terang Hadi.

Menurutnya, angin ini sangat berbahaya jika membesar dan ada di ruang yang lapang. Karena bisa mengakibatkan kerusakan bangunan.

"Makanya pentingnya pohon bambu untuk pemecah alami angin puting beliung itu," kata dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya