Mendagri Tjahjo dan Wapres JK Terkejut Atas Meninggalnya Mbah Moen

Tjahjo mengaku terakhir bertemu dengan Mbah Moen saat ulang tahun Bhayangkara pada Juli 2019 kemarin.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 06 Agu 2019, 11:19 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2019, 11:19 WIB
PPP Kubu Djan Faridz Gelar Mukernas Pertama
Tokoh senior PPP, Maimoen Zubair alias Mbah Moen (tengah) hadir dalam Mukernas I di Jakarta, Rabu (10/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo terkejut dengan kabar meninggalnya Kiai Haji Maimun Zubair atau yang karib disapa Mbah Moen. Tjahjo merasa kehilangan atas wafatnya Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang itu.

"Kami cukup terkejut, tadi juga Bapak Wapres (Jusuf Kalla) terkejut, atas wafatnya Mbah Moen yah," ujar Tjahjo usai melantik Praja IPDN bersama JK di Lapangan IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

Tjahjo mengaku terakhir bertemu dengan Mbah Moen saat ulang tahun Bhayangkara pada Juli 2019 kemarin.

"Saya terakhir sempat foto bersama dengan beliau pada Ultah Bhayangkara, dengan Pak Kapolri juga, di waktu Asian Games juga," kata dia.

Politikus PDI Perjuangan itu mengaku kehilangan sosok tokoh spiritual atas meninggalnya Mbah Moen.

"Kita kehilangan tokoh secara spiritual, pemimpin Pondok Pesantren yang besar, banyak murid-muridnya juga yang ditokohkan oleh salah satu parpol dan juga warga NU. Kita jajaran Kemendagri dan adik-adik IPDN juga berduka cita mendalam, semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT. Itu saja," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Salat Gaib

Sebelumnya, berita duka datang dari Kiai Haji Maimun Zubair atau Mbah Moen, yang meninggal di Makkah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta kader dan masyarakat, khususnya umat muslim untuk melakukan salat gaib, guna mengantarkan kepergian salah satu Mustayar PBNU ini.

"Kepada umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama, mari bersama-sama melaksanakan salat gaib dan membacakan surat Al-Fatihah untuk KH. Maimoen Zubair. Semoga senantiasa ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT," ucap Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dalam keterangannya, Selasa (6/8/2019).

Dia menuturkan, bangsa Indonesia kehilangan tokoh yang penuh sikap kebersahajaan."Semoga teladan almaghfurlah diteruskan para kader-kader bangsa. Semoga Allah SWT mengampuni segala kekhilafannya dan menempatkannya di surga yang terbaik," kata Helmy.

Dia menyebut, almarhum Mbah Moenmerupakan sosok yang gigih untuk memperjuangkan nilai-nilai keislaman dan ke-Indonesia-an.

"Salah satu upaya penting yang dilakukan oleh KH. Maimoen Zubair adalah menegaskan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT atas perjuangan yang penuh dengan kesungguhan dan menghapuskan penjajahan," jelas Helmy.

Hal inilah, masih kata dia, bisa menjadi warisan almarhum, guna menghadapi tantangan sekarang ini."Semoga jejak keteladanan yang diwariskan oleh KH. Maimoen Zubair bisa kita serap sebagai pelajaran untuk menghadapi tantangan zaman di masa yang akan datang," pungkas Helmy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya