Atasi Blackout Listrik, JK Minta PLN Bangun Sumatera Jawa Great

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta PLN memberlakukan sistem energi bertingkat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Agu 2019, 18:36 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2019, 18:36 WIB
Ketika Malam Tanpa Listrik di Ibu Kota
Sejumlah kendaraan melintas dengan kondisi jalan gelap tanpa penerangan akibat listrik padam di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/8/2019). Pemadaman listrik serentak yang terjadi sejak Minggu siang mengubah suasana malam di ibu kota menjadi gelap gulita. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta PLN memberlakukan sistem energi bertingkat. Cara ini diyakini bisa mengatasi dengan cepat jika terjadi kerusakan gardu atau terganggunya suplai listrik terjadi tiba-tiba.

''Jawa Barat ini termasuk DKI harus sistem energinya harus bertingkat, pengamannya harus lebih tinggi cadangannya," kata JK, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Salah satunya yaitu rencana yang sebelumnya digagas PLN yaitu terkait mensuplai cadangan listrik dari Pulau Sumatera. Namun hal tersebut dibatalkan sebab PLN, lantaran yakin Jawa Barat memiliki pasokan listrik yang cukup untuk seluruh wilayah.

"Itu bagaimana ada Sumatera Jawa Great. Jadi tersambung itu dengan kabel bawah laut sehingga kalau ada masalah di Jawa Barat, terputus dengan Jawa Timur ada dari Sumatera,'' lanjut JK.

JK menyatakan, kebutuhan listrik terus meningkat setiap tahun, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Dia menjelaskan setiap tahun pemerintah membutuhkan 30 ribu megawatt untuk masyarakat dan perusahaan. Maka penambahan pembangkit sangat penting dilakukan.

"Semuanya butuh listrik, bertambah terus itu. tumbuh ekonomi pakai listrik 2 kali lipat pertumbuhannya itu,'' ungkap JK.

Tetapi kata JK, pembangkit tersebut tidak boleh berasal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Sebab akan merusak lingkungan dan polusi udara. Kemudian, PLTU juga membutuhkan waktu lama dalam proses penghidupannya.

''Jadi harus di back up dari Barat sambil menambah pembangkit di Jawa, tapi jangan batu bara karena batu bara lingkungan makin jelek ini polusi di Jawa, kedua kala batubara menghidupkannya butuh delapan jam lebih kalan gas itu cepat itungan berapa menit bisa asal memang dijaga," kata JK.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya