Transjakarta Ingin Perluas Trayek ke Seluruh Jabodetabek

Syafrin mengatakan, saat ini Transjakarta sudah beroperasi di sebagian wilayah Jabodetabek, namun belum secara menyeluruh.

oleh Yopi Makdori diperbarui 19 Agu 2019, 20:39 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2019, 20:39 WIB
Penumpang Transjakarta Meningkat Setelah MRT Beroperasi
Bus Transjakarta melintas di dekat halte MRT Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (12/6/2019). PT Transjakarta mencatat adanya peningkatan penumpang setelah Moda Raya Terpadu (MRT) beroperasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Transjakarta berencana memperluas trayeknya hingga ke seluruh wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Wacana tersebut diamini Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo.

Syafrin mengatakan, saat ini Transjakarta sudah beroperasi di sebagian wilayah Jabodetabek, namun belum secara menyeluruh.

"Tentu (targetnya) seluruhnya Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi menjadi layanan Transjakarta," kata Syafrin saat berdiskusi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).

Namun begitu, Syafrin menyampaikan ada beberapa kendala yang dihadapi untuk mewujudkan rencana perluasan trayek bus Transjakarta di Jabodetabek. Salah satunya terkait koordinasi dengan pihak-pihak di wilayah administratif Jabodetabek.

"Kemudian bagaimana angkutan umum eksisten itu tidak resisten terhadap pelayanan yang kita support. Karena sering beberapa daerah pengalamannya kan ada wilayah yang konflik dengan angkutan kota setempat seolah-olah itu menjadi rebutan paksa," ungkapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tujuan Awal

20161201-Trans-Jakarta-IA1
Suasana saat antrian Bus Trans-Jakarta bersiap untuk mengangkut penumpang di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (1/12). Menurut Budi, saat aksi massa terjadi, Transjakarta akan berupaya melakukan pengalihan jaringan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Syafrin juga menyampaikan, tujuan awal dari rencana ini ialah demi merangsang migrasi pengguna kendaraan pribadi ke angkutan publik.

"Apalagi (bila) langsung di kompleks perumahannya, mereka (akan) menggunakan angkutan itu sehingga seharusnya tidak menjadi konflik dengan angkutan setempat," papar Syafrin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya