Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan Kapolda Papua dan Kapolda Papua Barat untuk mengeluarkan maklumat larangan demonstrasi. Maklumat itu dikeluarkan agar tak ada lagi aksi unjuk rasa yang berpotensi anarkis.
"Pengalaman di Manokwari dan Jayapura, kita niatnya baik memberikan kesempatan menyampaikan pendapat. Tapi kenyataannya anarkis, rusuh, ada korban, kerusakan. Maka itu ada undang-undang, Pasal itu juga ada di Pasal 6 ada larangannya kalau mengganggu ke tertiban publik, mengganggu hak asasi orang lain itu tidak boleh," kata Tito di Polda Metro Jaya, Minggu (1/9/2019).
Baca Juga
"Maka saya dalam rangka pencegahan, saya perintahkan kepada Kapolda Papua Barat untuk mengeluarkan maklumat untuk saat ini, di situasi saat ini, melarang demonstrasi yang potensi anarkis," sambungnya.
Advertisement
Ia pun menjelaskan, apa yang ia lakukan tersebut sebelumnya pernah ia lakukan pada saat aksi yang berujung rusuh pada 21-22 Mei 2019.
"Sama waktu setelah peristiwa Mei di Bawaslu lalu. Saya larang aksi unjuk rasa, kenapa? toleransi disalahgunakan, ini juga sama ditoleransi disalahgunakan, ya kita tidak mau ini ketertiban publik menjadi taruhannya," jelasnya.
Tito mengaku akan evaluasi bersama dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Evaluasi dilakukan agar tak adanya lagi peristiwa tersebut.
"Ini kemudian tentu akan kita evaluasi terus dan saya sendiri dengan bapak Panglima nanti kemungkinan besar-besok akan kesana ya untuk mengendalikan betul-betul situasi terkendali dan melakukan langkah penegakan hukum," ujar Tito.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ribuan Personel Diterjunkan
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pihaknya telah menerjunkan ribuan personel gabungan bersama TNI. Ribuan Personel gabungan tersebut diterjunkan di beberapa wilayah Papua dan Papua Barat.
"Papua sudah relatif aman ya pasukan dari Polri maupun TNI yang sudah turun ke Papua dan Papua Barat itu lebih hampir 6.000 itu ada di Jayapura, Manokwari, Sorong, kemudian di Paniai deyai di Nabire kemudian di Fakfak tapi kita stand by kan juga pesawat dari Polri maupun TNI termasuk heli kalau seandainya diperlukan," kata Tito.
Menurut jenderal bintang empat tersebut, saat ini kondisi di Papua dan Papua Barat sudah mulai kondusif. Hal itu karena Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal bersama dengan Kapolda dan Pangdam melakukan dialog dengan masyarakat disana.
"Banyak pihak termasuk paguyuban dan masyarakat dan masyarakat Papua yang asli juga sudah melakukan banyak dialog, kemudian kita tetap menggelar pasukandi sana sampai dengn situasi aman, masyarakat merasa terjamin keamanannya," ujarnya.
"Kemudian kita juga dari Pak wakil gubernur Papua juga Mulai melakukan rekonstruksi pembersihan, kemarin juga dari Polri dan TNI juga membantu membersihkan yang bekas-bekas kebakaran, pecah dan yang lain," sambungnya.
Reporter: Nur Habibie
Advertisement