Mengenang Mendiang Sutopo Melalui Buku Terjebak Nostalgia

Untuk mengenang Sutopo, BNPB memberi nama ruangan serbaguna lantai 15 dengan nama Ruang Serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Sep 2019, 01:05 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2019, 01:05 WIB
Buku bertajuk Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia berisikan 200 halaman dan terbagi dalam lima bagian. (Istimewa)
Buku bertajuk Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia berisikan 200 halaman dan terbagi dalam lima bagian. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta kepada jajarannya untuk meneladani kinerja mendiang Sutopo Purwo Nugroho yang menjalankan tugas sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatin) BNPB semasa hidupnya.

Hal itu disampaikan Plt Pusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo saat  peluncuran buku kisah hidup Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu (1/9/2019).

"Meskipun semasa hidup telah divonis kanker stadium 4b. (almarhum) Sutopo tetap semangat melayani publik, terutama wartawan. Semoga juga dapat memberi contoh untuk pejabat publik di tempat lain," kata Agus.

Untuk mengenang Sutopo, BNPB memberi nama ruangan serbaguna lantai 15 dengan nama Ruang Serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho, yang mana telah menjadi ruangan dilakukannya setiap konferensi pers.

"Pak Topo merupakan sosok yang menjaga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam bertutur kata maupun pesan WA (Whatsapp). Sehingga memudahkan saya dalam menulis," ujar Agus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Awal Penulisan

Gunung Agung
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberi keterangan terkait erupsi Gunung Agung, Jakarta, Senin (27/11). Tingkat erupsi Gunung Agung saat ini meningkat dari fase freatik ke magmatik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, presenter televisi Najwa Shihab memandang sosok Sutopo sebagai cerminan dan dedikasi untuk pejabat publik. Dia pun bercerita bagaimana awal kisah hidup Sutopo ini akhirnya di bukukan. 

"Saya mendapatkan pesan berantai atas nama Pak Topo. Apakah ada penerbit yang berminat menulis tentang tentang kisah hidupnya. Terharu rasanya. Saya kemudian mengajak sahabat saya, Fenty Effendy, dan penerbit Lentera Hati untuk bertemu Pak Topo di Narasi TV dan mulailah proses penulisan itu," ujar Najwa.

Buku yang bertajuk Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia berisikan 200 halaman dan terbagi dalam lima bagian, yakni Juru Bicara, Siasat Hati, Tarung, Terjebak Nostalgia dan Kesempurnaan Takdir.

Peluncuran buku itu juga dihadiri keluarga dari Sutopo, yakni ayah, ibu, adik, istri dan dua anaknya serta ratusan pengunjung.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya